Individu
yang merasa terpuaskan dengan pekerjaannya cenderung untuk bertahan dalam
organisasi. Sedangkan individu yang merasa kurang terpuaskan dengan pekerjaannya
akan memilih keluar dari organisasi. Kepuasan kerja yang dirasakan dapat mempengaruhi
pemikiran seseorang untuk keluar. Evaluasi terhadap berbagai alternative pekerjaan,
pada akhirnya akan mewujudkan terjadinya turnover karena individu yang memilih
keluar organisasi akan mengharapkan hasil yang lebih memuaskan di tempat lain.
Ketidakpuasan
kerja telah sering diidentifikasikan sebagai suatu alasan yang penting yang
menyebabkan individu meninggalkan pekerjaannya. Secara empiris dapat disimpulkan
bahwa ketidakpuasan kerja memiliki suatu pengaruh langsung pada pembentukan
keinginan keluar.