Di Indonesia
lebih dikenal dengan kata pengakutan kata pengakutan yang sebenarnya mampunyai
pengertian yang sama dengan kata Transportasi. Tranportasi dan pergudangan
secara historis tercakup dalam logostik atau distribusi fisik. Biasanya
kegiatan pengakutan dan pegudangan di pandang sebagai kegiatan terpisah.
Istilah pengakutan dan penyimpanan dapat didefinisikan sebagai berikut : Pengakutan
adalah pemindahan barang melalui suatu jalur yang mengambil tempat diantara
lembaga-lembaga
saluran atau antara lembaga saluran dengan konsumen. (Lubis,
2004:11-12).
Sebelum
membahas lebih dalam mengenai pengankatan, maka penulis akan menjelaskan apa
yang dimaksudkan dengan pengakutan tersebut: Transportasi
merupakan pemindahan barang manusia dari tempat asal ke tempat tujuan (Nasution,
2004:14)
Pengakatan
adalah hasil produksi dalam bentuk jasa yang merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk memindahkan barang dan orang dari tempat asal ke tujuan (Soetisna, 2000:2)
Transportasi
merupakan kegiatan pemindahan barang-barang dan manusia dari tempat asal ke
tempat tujuan. (Alma, 2002:238)
Transportasi
adalah serangkaian kegiatan memindahkan barang dari produsen ke konsumen dengan
mengunakan salah satu modal transportasi, yang meliputi transportasi darat,
sungai dan udara. (Koeswara, 2000:125)
Transportasi
adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke
tempat lain.
(Salim, 2001:6)
Dari
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa transportasi terjadi apabila : (Nasution,2004:15)
a.
Ada
muatan yang diangkut.
b.
Tersedia
kendaraan sebagai alat pengakutannya.
c.
Ada
jalan yang dapat dilalui.
d.
Ada
terminal asal terminal tujuan.
e.
Sumber
daya manusia dan organisasi atau manajemen yang mengambarkan kegiatan
transportasi.
Sebelum
menyesuaikan biaya distribusinya, sering perusahaan sudah mendirikan pabrik dan
gudangnya. Akibatnya perusahaan harus menyusun kembali fasilitas logistik yang
dipakai. Dalam hal ini perusahaan mempunyai beberapa alternatif pilihan untuk
menggunakan alat angkut dipabrik dan gudang yang sudah berdiri yaitu: (Alma, 2002:239)
a.
Alat
angkut yang diperlukan harus dibeli
b.
Alat
angkut yang diperlukan harus disewa dari perusahaan lain dan menggunakannya
dengan bebas.
c.
Menggunakan
alat angkut umum
d.
Menggunakan
kombinasi dari ketiganya.
RUJUKAN
- Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 2006.
- Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung, 2002.
- Bank Indonesia, Laporan Perekonomian Indonesia, Bank Indonesia, Jakarta, 2006.
- Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta, 2001.
- Koeswara, Sony, Pemasaran Industri, Djambatan, Jakarta, 2000.
- Lubis, Arlina, Peranan Saluran Distribusi Dalam Pemasaran Produk Dan Jasa, FE-USU, Sumatera Utara, 2004.
- Marwan, Anggaran Perusahaan, BPFI, Yogyakarta, 2000.
- Nasution, Manajemen Transportasi, Galhalia Indonesia, Jakarta, 2004.
- Riduwan, Sunarto, Pengantar Statistik untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi Komunikasi, dan Bisnis, Alfabeta, Bandung, 2009.
- Salim, Abbas, Manajemen Transpotasi, Garsindo Persada, Jakarta, 2001.
- Soemarso, Akuntansi Sebagai Pengantar, Salemba Empat, Jakarta, 2004.
- Soetisna, Manajemen Sumber Daya Manusia, Gramedia Pustaka, Bandung, 2000.
- Winardi, Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.