Ads 468x60px

.

Monday 1 March 2010

TRANPOSTASI

Di Indonesia lebih dikenal dengan kata pengakutan kata pengakutan yang sebenarnya mampunyai pengertian yang sama dengan kata Transportasi. Tranportasi dan pergudangan secara historis tercakup dalam logostik atau distribusi fisik. Biasanya kegiatan pengakutan dan pegudangan di pandang sebagai kegiatan terpisah. Istilah pengakutan dan penyimpanan dapat didefinisikan sebagai berikut : Pengakutan adalah pemindahan barang melalui suatu jalur yang mengambil tempat diantara lembaga-lembaga saluran atau antara lembaga saluran dengan konsumen. (Lubis, 2004:11-12).
Sebelum membahas lebih dalam mengenai pengankatan, maka penulis akan menjelaskan apa yang dimaksudkan dengan pengakutan tersebut: Transportasi merupakan pemindahan barang manusia dari tempat asal ke tempat tujuan (Nasution, 2004:14)
Pengakatan adalah hasil produksi dalam bentuk jasa yang merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memindahkan barang dan orang dari tempat asal ke tujuan (Soetisna, 2000:2)
Transportasi merupakan kegiatan pemindahan barang-barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. (Alma, 2002:238)
Transportasi adalah serangkaian kegiatan memindahkan barang dari produsen ke konsumen dengan mengunakan salah satu modal transportasi, yang meliputi transportasi darat, sungai dan udara. (Koeswara, 2000:125) 
Transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. (Salim, 2001:6)
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa transportasi terjadi apabila :  (Nasution,2004:15)
a.       Ada muatan yang diangkut.
b.      Tersedia kendaraan sebagai alat pengakutannya.
c.       Ada jalan yang dapat dilalui.
d.      Ada terminal asal terminal tujuan.
e.       Sumber daya manusia dan organisasi atau manajemen yang mengambarkan kegiatan transportasi.
Sebelum menyesuaikan biaya distribusinya, sering perusahaan sudah mendirikan pabrik dan gudangnya. Akibatnya perusahaan harus menyusun kembali fasilitas logistik yang dipakai. Dalam hal ini perusahaan mempunyai beberapa alternatif pilihan untuk menggunakan alat angkut dipabrik dan gudang yang sudah berdiri yaitu: (Alma, 2002:239)
a.       Alat angkut yang diperlukan harus dibeli
b.      Alat angkut yang diperlukan harus disewa dari perusahaan lain dan menggunakannya dengan bebas.
c.       Menggunakan alat angkut umum
d.      Menggunakan kombinasi dari ketiganya.

RUJUKAN

  1. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 2006.
  2. Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung, 2002.
  3. Bank Indonesia, Laporan Perekonomian Indonesia, Bank Indonesia, Jakarta, 2006.
  4. Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta, 2001.
  5. Koeswara, Sony, Pemasaran Industri, Djambatan, Jakarta, 2000.
  6. Lubis, Arlina, Peranan Saluran Distribusi Dalam Pemasaran Produk Dan Jasa, FE-USU, Sumatera Utara, 2004.
  7. Marwan, Anggaran Perusahaan, BPFI, Yogyakarta, 2000.
  8. Nasution, Manajemen Transportasi, Galhalia Indonesia, Jakarta, 2004.
  9. Riduwan, Sunarto, Pengantar Statistik untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi Komunikasi, dan Bisnis, Alfabeta, Bandung, 2009.
  10. Salim, Abbas, Manajemen Transpotasi, Garsindo Persada, Jakarta, 2001.
  11. Soemarso, Akuntansi Sebagai Pengantar, Salemba Empat, Jakarta, 2004.
  12. Soetisna, Manajemen Sumber Daya Manusia, Gramedia Pustaka, Bandung, 2000.
  13. Winardi, Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

ARTIKEL TERKAIT