Ads 468x60px

.

Thursday 10 November 2011

MINAT BELI


Minat beli adalah sesuatu diperoleh dari proses belajar dan proses pemikiran yang yang membentuk suatu persepsi. Minat beli ini menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu (Mowen dalam Oliver (2006). 
Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Menurut Kinnear dan Taylor dalam Tjiptono (2003), minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Menurut Mowen dalam Oliver (2006) efek hierarki minat beli digunakan untuk menggambarkan urutan proses munculnya keyakinan (beliefs). Sikap (attitudes) dan perilaku pengetahuan kognitif yang dimiliki konsumen dengan mengaitkan atribut, manfaat, dan obyek (dengan mengevaluasi informasi), sementara itu sikap mengacu pada perasaan atau respon efektifnya. Sikap berlaku sebagai acuan yang mempengaruhi dari lingkungannya (Loudon dan Dela Bitta, 1993).
Perilaku menurut Mowen dalam Oliver (2006) adalah segala sesuatu yang dikerjakan konsumen untuk membeli, membuang, dan menggunakan produk dan jasa. Secara teoritis urutan ketiga komponen efek hierarki bisa berbedabeda bergantung pada tingkat involvementnya (Loudon dan Dela Bitta, 2004), atau bahkan masingmasing unsur bisa berbentuk secara parsial (Mowen dalam Oliver (2006) namun dalam penelitian ini bahwa ketiga komponen bergerak dalam formasi standar, yakni kognisi, sikap, dan perilaku. Munculnya ketiga komponen tersebut tidak lepas dari informasi yang diterima konsumen.
Minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang yang membentuk suatu persepsi. Minat beli ini menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu. Menurut Mowen dalam Oliver (2006) efek hierarki minat beli digunakan untuk menggambarkan urutan proses munculnya keyakinan (beliefs).
Sikap (attitudes) dan perilaku pengetahuan kognitif yang dimiliki konsumen dengan mengaitkan atribut, manfaat, dan objek (dengan mengevaluasi informasi), sementara itu sikap mengacu pada perasaan atau respon efektifnya. Sikap berlaku sebagai acuan yang mempengaruhi dari lingkungannya (Loudon dan Dela Bitta, 2004).
Stigler dalam CobbWalgren (1995) menyatakan bahwa suatu merek yang dikenal oleh pembeli akan menimbulkan minatnya untuk mengambil keputusan pembelian. Dampak dari simbol suatu produk memberikan arti didalam pengambilan keputusan konsumen sebab simbol dan image merupakan hal penting dalam periklanan dan mempunyai pengaruh dalam minat untuk membeli.
Penelitian yang dilakukan oleh Dodds dan Monroe (1991), secara khusus melakukan kajian ulang mengenai pengaruh harga, merek, dan informasi toko pada evaluasi produk. Penelitian lain yang hampir sama dengan Dodds dan Monroe (1991) dilakukan oleh Grewal, Krishnan, Baker, dan Borin (1998) dan Grewal, Monroe, dan Krishnan (1998) samasama mengembangkan model yang berkaitan dengan harga, citra merek, dan nama toko pada minat beli.

Indikator Minat Beli
Menurut Ferdinand (2002, p. 129), minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:
a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.
b. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.
c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya.
d. Minta eksploratif, minan ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

RUJUKAN
  1. CobbWalgren, Cathy J., Cyntia A. Ruble, and Naveen Donthu, 1995, “Brand Equity, Brand Preference, and Purchase Intent”, Journal of Advertising, XXIV (Fall), 2540.
  2. Dodds, William B., Kent B. Monroe, and Dhruv Grewal, 1991, Effect of Price, Brand, and Store Information on Buyers’ Product Evaluations, Journal of Marketing Research, Vol. XXVIII, pp. 30719.
  3. Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
  4. Loudon, David L. and Dela Bitta, Albert J. 2004. Consumer Behavior. Concepts and Applications. McGrawHill, Inc: New York.
  5. Grewal, Dhruv., Kent B. Monroe, and R. Krishnan, 1998, The Effects of PriceComparison Advertising on Buyers’ Perception pf Acquisition Value, Transaction Value, and Behavioral Intentions, Journal of Marketing, Vol. 62, pp. 4659.
  6. Oliver, Richard L. 2006. Satisfaction: A. Behavioral Perspective on The Consumer. McGraw Hill. New York.
  7. Tjiptono. Fandy. 2003. Marketing Scales. ANDI. Yogyakarta.
Comments
1 Comments

1 komentar:

  1. Maaf klo boleh tau untuk indikator minat beli diambil dari referensi buku yang mana ya?

    ReplyDelete

ARTIKEL TERKAIT