Minat beli adalah sesuatu diperoleh dari proses
belajar dan proses pemikiran yang yang membentuk suatu persepsi. Minat beli ini
menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu
keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus
memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu
(Mowen dalam Oliver (2006).
Minat
beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Menurut
Kinnear dan Taylor dalam Tjiptono (2003), minat beli adalah tahap kecenderungan
responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Menurut Mowen
dalam Oliver (2006) efek hierarki minat beli digunakan untuk menggambarkan
urutan proses munculnya keyakinan (beliefs). Sikap (attitudes)
dan perilaku pengetahuan kognitif yang dimiliki konsumen dengan mengaitkan
atribut, manfaat, dan obyek (dengan mengevaluasi informasi), sementara itu
sikap mengacu pada perasaan atau respon efektifnya. Sikap berlaku sebagai acuan
yang mempengaruhi dari lingkungannya (Loudon dan Dela Bitta, 1993).
Perilaku menurut Mowen dalam Oliver (2006) adalah
segala sesuatu yang dikerjakan konsumen untuk membeli, membuang, dan
menggunakan produk dan jasa. Secara teoritis urutan ketiga komponen efek
hierarki bisa berbeda‐beda bergantung pada tingkat involvement‐nya (Loudon dan Dela Bitta, 2004), atau bahkan masing‐masing unsur bisa berbentuk secara parsial (Mowen dalam Oliver (2006)
namun dalam penelitian ini bahwa ketiga komponen bergerak dalam formasi
standar, yakni kognisi, sikap, dan perilaku. Munculnya ketiga komponen tersebut
tidak lepas dari informasi yang diterima konsumen.
Minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan
proses pemikiran yang yang membentuk suatu persepsi. Minat beli ini menciptakan
suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu keinginan
yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi
kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu. Menurut
Mowen dalam Oliver (2006) efek hierarki minat beli digunakan untuk
menggambarkan urutan proses munculnya keyakinan (beliefs).
Sikap (attitudes) dan perilaku pengetahuan
kognitif yang dimiliki konsumen dengan mengaitkan atribut, manfaat, dan objek
(dengan mengevaluasi informasi), sementara itu sikap mengacu pada perasaan atau
respon efektifnya. Sikap berlaku sebagai acuan yang mempengaruhi dari
lingkungannya (Loudon dan Dela Bitta, 2004).
Stigler dalam Cobb‐Walgren (1995)
menyatakan bahwa suatu merek yang dikenal oleh pembeli akan menimbulkan
minatnya untuk mengambil keputusan pembelian. Dampak dari simbol suatu produk
memberikan arti didalam pengambilan keputusan konsumen sebab simbol dan image
merupakan hal penting dalam periklanan dan mempunyai pengaruh dalam minat
untuk membeli.
Penelitian yang dilakukan oleh Dodds dan Monroe
(1991), secara khusus melakukan kajian ulang mengenai pengaruh harga, merek,
dan informasi toko pada evaluasi produk. Penelitian lain yang hampir sama
dengan Dodds dan Monroe (1991) dilakukan oleh Grewal, Krishnan, Baker, dan Borin
(1998) dan Grewal, Monroe, dan Krishnan (1998) sama‐sama mengembangkan model yang berkaitan dengan harga, citra merek, dan
nama toko pada minat beli.
Indikator Minat Beli
Menurut Ferdinand (2002, p. 129),
minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:
a. Minat transaksional, yaitu
kecenderungan seseorang untuk membeli produk.
b. Minat refrensial, yaitu
kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.
c. Minat preferensial, yaitu minat
yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk
tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk
prefrensinya.
d. Minta eksploratif, minan ini
menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk
yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari
produk tersebut.
RUJUKAN
- Cobb‐Walgren, Cathy J., Cyntia A. Ruble, and Naveen Donthu, 1995, “Brand Equity, Brand Preference, and Purchase Intent”, Journal of Advertising, XXIV (Fall), 25‐40.
- Dodds, William B., Kent B. Monroe, and Dhruv Grewal, 1991, Effect of Price, Brand, and Store Information on Buyers’ Product Evaluations, Journal of Marketing Research, Vol. XXVIII, pp. 307‐19.
- Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
- Loudon, David L. and Dela Bitta, Albert J. 2004. Consumer Behavior. Concepts and Applications. McGraw‐Hill, Inc: New York.
- Grewal, Dhruv., Kent B. Monroe, and R. Krishnan, 1998, The Effects of Price‐Comparison Advertising on Buyers’ Perception pf Acquisition Value, Transaction Value, and Behavioral Intentions, Journal of Marketing, Vol. 62, pp. 46‐59.
- Oliver, Richard L. 2006. Satisfaction: A. Behavioral Perspective on The Consumer. McGraw‐ Hill. New York.
- Tjiptono. Fandy. 2003. Marketing Scales. ANDI. Yogyakarta.
Maaf klo boleh tau untuk indikator minat beli diambil dari referensi buku yang mana ya?
ReplyDelete