Ads 468x60px

.

Monday 10 October 2011

CITRA MEREK (BRAND IMAGE)



Merek (brand) bukanlah sekedar nama, istilah (term), tanda (sign), symbol atau kombinasinya. Lebih dari itu merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan features, benefits, dan services kepada para pelanggan. Dan “janji” inilah yang membuat masyarakat luas mengenal merek tersebut, lebih dari yang lain (Aaker, 2001).

Kenyataannya sekarang ini karakteristik unik dari pemasaran dari pemasaran modern bertumpu pada penciptaan merek-merek yang bersifat membedakan (different) sehingga memperkuat citra merek perusahaan. Semua perusahaan ingin membangun ekuitas merek yang kuat, karena adanya korelasi positif antara ekuitas merek yang kuat dengan keuntungan yang tinggi dan memberi laba bersih masa depan bagi perusahaan (Aaker, 2001) serta revenue potensial di masa yang akan datang (Kertajaya, dalam Yoestini dan Rahma, 2007).
Light dalam Yoestini dan Rahma (2007) mengatakan: Perang pemasaran akan menjadi perang antar merek, suatu persaingan dengan dominasi merek, berbagai perusahaan dan investor akan menyadari merek sebagai asset perusahaan yang paling bernilai. Ini merupakan konsep yang amat penting, sekaligus merupakan visi mengenai bagaimana mengembangkan, memperkuat dan mengelola suatu perusahaan. Satu-satunya cara untuk menguasai pasar adalah memiliki merek yang dominan.
Merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengenali produk atau jasa dari seseorang atau kelompok penjual dan untuk membedakan dari produk pesaing atau dapat juga dikatakan sesuatu yang terkait dengan janji, penerimaan, kepercayaan, dan pengharapan, sehingga suatu merek dari suatu produk yang kuat akan membuat konsumennya merasa lebih yakin, nyaman, dan aman ketika mereka membeli produk tersebut (Kotler, 2008).
Merek adalah entitas yang mudah dikenali, dan menjanjikan nilainilai tertentu (Nicolino, 2004: 4). Merek juga dapat diartikan sebagai nama, istilah, tanda, simbol desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan (Durianto, 2001: 1).
Identifikasi tersebut juga berfungsi untuk membedakan dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Lebih jauh, sebenarnya merek merupakan nilai tangible dan intangible yang terwakili dalam sebuah trademark yang mampu menciptakan nilai dan pengaruh tersendiri di pasar bila diatur dengan tepat. Saat ini merek sudah menjadi konsep yang komplek dengan sejumlah ratifikasi teknis dan psikologis.
Merek (brand) bukanlah sekedar nama, istilah (term), tanda (sign), simbol atau kombinasinya. Lebih dari itu merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan features, benefits, dan services kepada para pelanggan. Dan “janji” inilah yang membuat masyarakat luas mengenal merek tersebut, lebih dari yang lain (Keagan, et al, 1995; Aaker 1996). Kenyataannya sekarang ini karakteristik unik dari pemasaran dari pemasaran modern bertumpu pada penciptaan merekmerek yang bersifat membedakan (different) sehingga memperkuat citra merek perusahaan.
Citra merek (Brand Image) adalah suatu persepsi rasional dan emosional konsumen atau pelanggan terhadap suatu merek tertentu (Low dan Lamb, 2000). Dewasa ini persaingan perusahaan untuk memperebutkan konsumen tidak lagi terbatas pada atribut fungsional produk seperti kegunaan produk, melainkan sudah dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra khusus bagi pemakainya, dengan kata lain peranan merek mengalami pergeseran (Aaker, 2001).
Pada tingkat persaingan yang rendah, merek hanya sekedar membedakan antara satu produk dengan produk lainnya atau merek sekedar nama (just a name). Sedangkan pada tingkat persaingan yang tinggi, merek memberikan kontribusi dalam menciptakan dan menjaga daya saing sebuah produk. Merek akan dihubungkan dengan citra khusus yang mampu memberikan asosiasi tertentu dalam benak konsumen.
Dalam pekembangannya, perusahaan semakin menyadari merek sebagai aset perusahaan yang paling bernilai. Hoeffler dan Keller (2003), Mengemukakan dimensi dari citra perusahaan (corporate image), yang secara efektif dapat mempengaruhi brand equity terdiri dari:
a) Atribut produk, manfaat, dan perilaku secara umum, terkait kualitas dan inovasi
b) Orang dan relationship, terkait pada pelanggan (customer orientation)
c) Nilai dan program, terkait kepedulian lingkungan dan tanggung jawab social
d)Kredibilitas perusahaan (corporate credibility), terkait keahlian, kepercayaan, dan menyenangkan.

Indikator Citra Merek (Brand Image)
  1. Kesan Profesional
Dimana produk/jasa memiliki kesan profesional atau memiliki kesan memilki keahlian dibidang apa yang dijualnya.
  1. Kesan Modern
Produk/jasa memiliki kesan modern atau memiliki teknologi yang selalu mengikuti perkembangan zaman.
  1. Melayani Semua Segmen
Produk/jasa mampu melayani semua segmen yang ada, tidak hanya melayani segmen khusus saja.
  1. Perhatian Pada Konsumen
Dimana produk/jasa yang dibuat produsen memberikan perhatian/peduli pada keinginan/kebutuhan konsumen.

RUJUKAN

  1. Aaker, David. A. 2001. Managing Brand Equity. Capitalizing on the Value of a Brand Name.The Press. New York.
  2. Durianto, Darmadi, Sugiarto, Toni Sitinjak,. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
  3. Hoeffler, Steve., Keller, Kevin Lane. 2003. The Marketing Advantages of Strong Brands. Brand Management, Vol. 10, No.6.
  4. Kotler. Philip. 2008. Marketing, Planning, Implementing and Analyzing, Millennium Edition. Prentice Hall.
  5. Low, George S., Lamb Jr, Charles W. 2000. The Measurement and Dimensionality of Brand Associations, Journal of Product and Brand Management. Vol. 9 No. 6.
  6. Nicollino, Patricia. F. 2004. The Complete Ideal Guide: Brand Management. Prenada. Jakarta.
  7. Yoestini dan Rahma, Eva. S, 2007. “Analisis Pengaruh Kualitas Layanan dan Citra Merek terhadap Minat Beli dan Dampaknya pada Keputusan Pembelian”. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia: 261276.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

ARTIKEL TERKAIT