Ads 468x60px

.

Monday 11 January 2010

PENGERTIAN TINGKAT SUKU BUNGA


Penentuan tingkat suku bunga (rate of return) bagi suatu bank konvensional merupakan penentuan harga (price) dari komoditi yang diperjual belikan oleh bank yaitu dana atau uang. Penentuan suku bunga yang dihimpun merupakan harga beli, sedangkan penentuan suku bunga kredit atau penanaman dana merupakan harga jual dana bank yang bersanngkutan. Berikut pengertian bunga menurut para ahli:
Menurut pendapat Rachmat F. dan Maya A. (2003;67) Bunga adalah harga atau sejumlah uang yang harus dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
Menurut pendapat Kottler dan Amstrong yang dikutip oleh Rachmat F. dan Maya A. (2003;67) mengatakan bahwa Bunga atau Price adalah, The amount of money charged for a product of service, or the sum of the values that consumer exchange for the benefits of having or using the product or service.
Sedangkan menurut pendapat Kasmir (2004;121) Bunga bank diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya.
Menurut Kasmir (2004;133) mengatakan bahwa dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada dua macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya yaitu:
1.   Bunga simpanan
Merupakan harga beli yang harus dibayar bank kepada nasabah pemilik simpanan. Bunga ini diberikan sebagai ransangan atau balas jasa kepada nasabah yang menyimpan uangnya di bank.
2.    Bunga pinjaman
Merupakan bunga yang diberikan kepada para peminjam (debitur) atau harga jual yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank.
Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dan pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan kepada nasabah, sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari nasabah. Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman masing-masing saling mempengaruhi satu sama lainnya.
Besar kecilnya bunga pinjaman atau bunga kredit sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya bunga simpanan. Semakin besar atau semakin mahal bunga simpanan maka semakin besar pula bunga pinjaman dan demikian sebaliknya. Disamping bunga simpanan, besar kecilnya bunga pinjaman juga dipengaruhi oleh keuntungan yang diambil, biaya operasi yang dikeluarkan, cadangan resiko kredit macet, pajak serta pengaruh lainnya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Suku Bunga
Agar keuntungan yang diperoleh dapat maksimal, maka pihak manajemen bank harus pandai dalam menentukan besar kecilnya komponen suku bunga. Hal ini disebabkan apabila salah dalam menentukan besar kecilnya komponen suku bunga, maka akan dapat  merugikan bank itu sendiri. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan suku bunga, baik suku bunga simpanan maupun suku bunga pinjaman.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga secara garis besar menurut Kasmir (2004;122) adalah:
1.  Kebutuhan dana
Faktor kebutuhan dana dikhususkan untuk dana simpanan. Apabila bank kekurangan dana sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Hal ini secara otomatis akan pula meningkatkan bunga pinjaman, namun apabila dana yang ada dalam simpanan banyak sementara permohonan simpanan sedikit maka bunga simpanan akan turun.
2.   Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan maka disamping faktor promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Dalam arti jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikkan diatas bunga pesaing, namun sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada dibawah bunga pesaing.
3.   Kebijaksanaan pemerintah
Baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
4.   Target laba yang diinginkan
Faktor ini dikhususkan untuk bunga pinjaman, jika laba yang diinginkan besar maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya.
5.   Jangka waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tiggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko dimasa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek maka bunganya relatif lebih rendah.
6.   Kualitas jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Jaminan yang likuid seperti sertifikat deposito dan rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah dicairkan dibandingkan dengan jaminan tanah.
7.    Reputasi perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan resiko kredit macet dimasa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.
8.   Produk yang kompetitif
Maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku di pasaran. Untuk produk yang kompetitif bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif.
9.   Hubungan baik
Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama (primer) dengan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah yang utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank, sehingga dalam penetuan suku bunganyapun berbeda dengan nasabah biasa.
10.  Jaminan pihak ketiga
Biasanya jika pihak ketiga yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank, maka bunga yang dibebankanpun juga berbeda, demikian pula sebaliknya.

Komponen Penentuan Tingkat Suku Bunga Kredit
Penentuan tingkat bunga kredit terhadap nasabah didasarkan pada bagaimana credit rating pemohon kredit menurut penilaian bank. Credit rating suatu nasabah diperoleh dari hasil analisis kredit yang dilakukan oleh para pelaksana kredit (account officer). Dari hasil analisis tersebut dan berdasarkan credit rating maka nasabah bank dapat dikelompokkan dalam dua kategori besar, yaitu prime customer dan non prime customer. Berdasarkan kategori ini kemudian muncul penentuan tingkat bunga kredit dengan sebutan prime rate dan non prime rate, dimana prime rate adalah tingkat bunga kredit yang dibebankan kepada nasabah yang dikelompokkan bank sebagai nasabah utama. Hal ini dikemukakan oleh Thomas Suyatno (2003;103).
Adapun komponen yang merupakan biaya bunga kredit yang harus dibayar nasabah menurut Thomas Suyatno (2003;105) adalah:
1.   Spread (keuntungan ynag diinginkan)
Spread untuk berbagai klasifikasi nasabah kredit berbeda, makin baik klasifikasi credit rating nasabah maka makin rendah spread yang dibebankan oleh perusahaan atau sebaliknya.
2.   Risk Allowance (cadangan untuk resiko)
Cadangan ini makin membesar apabila resiko pemberian kredit makin besar dan sebalilknya.
3.   Pajak
Pembebanan pajak dibebankan secara penuh ataupun hanya sebagian (partial). Hal ini sangat tergantung pada kebijaksanaan bank pesaing terhadap kelompok nasabah tertentu.

RUJUKAN
  1. Firdaus, M. Rachmat, Arianti Maya, 2003, Manajemen Perkreditan Bank Umum, Cetakan Pertama, Penerbit Alfabeta, Bandung.
  2. Hadiwijaya, H. 2000, Analisis Kredit, Penerbit CV. Pioner Jaya, Bandung.
  3. Hasibuan, Malayu, S.P, 2002, Dasar - Dasar Perbankan, Cetakan Kedua, Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta.
  4. Jogiyanto, 1996, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan Ketiga, Penerbit BPEF, Yogyakarta.
  5. Kasmir, 2004, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi, Cetakan Kedelapan, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
  6. Subagyo, 1997, Bank dan lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta.
  7. Rudi, M. Tambunan, 1996, Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Salemba Empat Jakarta.
  8. Suyatno, Thomas, dkk, 2003, Dasar – Dasar Perkreditan, Edisi Keempat, Cetakan Kesepuluh, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
  9. Tjoekam, Mohammad, 1999, Perkreditan Bisnis Inti Bank Konvensional, Penerbit PT. Alfabeta, Bandung.
  10. Untung, Budi, 2000, Kredit Perbankan di Indonesia, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta.
  11. Warman, Djohan, 2002, Kredit Bank: Alternatif Pembiayaan dan Pengajuannya, Cetakan Pertama, Penerbit PT. Mutiara Sumber Widya, Jakarta.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

ARTIKEL TERKAIT