Terdapat
beberapa pembelajaran tentang kewirausahawan sosial beserta beberapa
karakteristik yang dimiliki oleh para pengusaha sosial itu sendiri. Hal
tersebut dapat terlihat dari penelitian mengenai kewirausahaan sosial terbagi
menjadi beberapa grup sosial sesuai dengan karakteristiknya masing-masing (Hendrik, 2008).
Hal ini pada
dasarnya terdiri dari hal-hal yang tidak umum untuk dilakukan dalam kegiatan
usaha yang biasanya berjalan secara rutin. Stevenson dan Skillern berpendapat
bahwa pengusaha sosial dan tradisional berbeda dengan pengusahanya sendiri,
metode, situasi, dan peluang (Susanto, 2007).
Tujuan utama
dari pengusaha sosial adalah melayani kebutuhan dasar masyarakat, sementara
pengusaha tradisional adalah untuk meraih pasar yang besar kesenjangan dan
memperoleh keuntungan, dalam proses bertaraf minimum untuk kepentingan
masyarakatnya Jerry (2002).
Light mengamati
berbagai definisi yang ada pengusaha sosial dan memberikan definisi yang luas
yang menganggap bahwa pengusaha sosial adalah individu, kelompok, jaringan,
organisasi atau aliansi. Tapi berupaya secara berkelanjutan melalui ide-ide
yang berbeda untuk mengatasi masalah-masalah sosial yang signifikan
(Karen,2009).
Barendsen dan Gardeber menjelaskan bahwa pemimpin yang baru sebagai pemimpin yang sadar akan
kewajiban mereka. Mereka memiliki kemampuan untuk melihat hal-hal yang sifatnya
positif. Gillian et al. berpendapat bahwa hanya keterampilan saja tidak membuat
kewirausahaan dapat dikatakan sebagai seorang pengusaha social (Druker,1985).
Sebaliknya
seorang pengusaha sosial juga memerlukan persimpangan virtuousness,
kesempatan sosial, pengakuan, dapat menghakimi, bersifat toleransi, dan
inovasi. Ronstadt
kewirausahaan didefinisikan sebagai proses yang sifatnya dinamis namun Druker,
1995) dapat menciptakan kekayaan yang sifatnya penting (Braun, 2009).
Dalam pandangan
pengusaha, kekayaan diciptakan oleh orang-orang yang mengambil risiko besar
dalam hal waktu, karier, dan komitmen untuk memberikan nilai dalam beberapa
produk atau layanan. Nilai diinfuskan dengan mengamankan dan mengalokasikan
keterampilan yang diperlukan dan sumber daya.
Alvord membuat
analisis komparatif dari tujuh kasus kewirausahaan sosial yang secara luas
telah diakui sebagai sesuatu yang dianggap sukses. Mereka mengenali
perbedaan-perbedaan dalam bentuk tujuh organisasi yang memperkenalkan inovasi.
Thomson mendefinisikan pengusaha sosial sebagai orang-orang dengan sikap
pengusaha bisnis, tetapi beroperasi di masyarakat (Wahyudi dkk, 2008).
Mereka
bertindak lebih sebagai pengasuh dari masyarakat dan bukan sebagai pengusaha
yang dengan mudah menghasilkan uang. Dees mengidentifikasikan pengusaha sosial
sebagai pengusaha yang langka (Martin & Sally, 2007). Dia menggambarkan satu
set ciri-ciri luar biasa pengusaha sosial dengan menekankan bahwa masyarakat
harus mendorong dan memberi balasan kepada orang dengan kemampuan yang sifatnya
unik.
Hal ini
tentunya sangat bergantung kepada bagaimana isi dari gagasan yang kita
tawarkan, pada dasarnya agar gagasan serta ide yang kita tawarkan bisa diterima
oleh masyarakat kita harus memiliki misi sosial di dalamnya semata-mata hanya
untuk membuat masyrakat dapat terbebaskan dari permasalahan yang terjadi. Dalam
pelaksanaan pengimplementasian gagasan tersebut pastinya kita akan mendapatkan
banyak sekali permasalahan, seorang jiwa wirausaha sosial (social
entrepreneur) harus mempunyai kemampuan pengelolaan risiko (risk
management) agar dapat menuntaskan apa yang menjadi idenya tersebut. Kemampuan mengelola risiko ini merupakan
suatu hal yang penting agar kita dapat memastikan bahwa program yang ditawarkan
berjalan secara berkelanjutan.
RUJUKAN
- A.B. Susanto. 2007. Corporate Social Responsibility. Jakarta : The Jakarta Consulting Group, hal. 54
- Braun, Karen. Social Entrepreneurship: Perspectives on an Academic Discipline. Theory in Action, Vol. 2, No. 2, April 2009. Hal. 34
- Gaspersz, Vincent. 1997. Manajemen Kualitas Penerapan Konsep-Konsep Kualitas Dalam Manajemen Bisnis Total. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
- Hendrik Budi Untung. 2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta : Sinar Grafika. hlm. 23
- Jerry Z. Muller 2002. The Mind and The Market. Alfred A. Knopf: New York. Page. 78
- John Elkington & Pamela Hartigan, 2009. The Power of Unreasonable People: How Social Entrepreneurs Create Markets That Change the World. Chapter 1: Creating Successful Business Models. USA: Harvard business school press. page. 76
- Karen Braun, Social Entrepreneurship: Perspectives on an Academic Discipline. Theory in Action, Vol. 2, No. 2, April 2009. Hlm. 75.
- Matin, Roger L. & Sally Osberg. 2007. Social Entrepreneurship: The Case for Definition. Leland Stanford Jr. University
- Miller, D.and Friesen, P. H, 1983, Strategy-making and Environment: the third link, Strategi Management Journal, Vol.4.
- Peter Drucker, 1985. Innovation and Entrepreneurship: Practice and Principles. New York: William Heinemann Ltd. hlm. 67
- Peter Drucker, 1985. Innovation and Entrepreneurship: Practice and Principles. New York: William Heinemann Ltd. hlm. 67
- Puspowarsito. AH, 2006, Hubungan Antara Keusahawanan Serikat dengan Prestasi Serikat : Campuran Pemasaran dan Perserikatan Bisnis Sebagai Moderator, Disertasi, Universitas Sains Malaysia (USM).
- Roger, Martin L., Sally, Osberg (2007) Social Entrepreneurship: The Case for Definition, Leland Stanford Jr. University: 35
- Roger.L . Martin & Sally Osberg. Social Entrepreneurship: The Case For Definition. 2007. Stanford Social Innovation Review. Jr,University.page 3-4.
- Shane, S & Venkataraman, S, 2000, The Promise of Entrepreneurship as a Fild of Research, Academic Management Review, Vol.25.
- Stoner, A.F, James, et. Al, 2004, Manajemen, Edisi Bahasa Indonesia, Alih Bahasa: Alexander Sindoro, Jakarta: PT Buana Ilmu Populer.
- Vasudha Vasakaria. A Study on Social Entrepreneurship and the Characteristics of Social Entrepreneur, The Icfaian Journal of Management Research, Vol. VII, No. 4, 2008. Hlm. 35
- Wahyudi, Isa & Busyra Azheri. 2008. Corporate Social Responsibility: Prinsip, Pengaturan dan Implementasi. Malang : In-Trans Publishing.


