Ads 468x60px

.

Thursday 8 April 2010

PENJUALAN


         Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasikan. Sebenarnya definisi penjualan cukup luas, beberapa ahli menyebutkan sebagai ilmu dan beberapa yang lain menyebutkannya sebagai seni. Penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkannya.

Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhandan keinginan pemebeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkanlaba. (Marwan, 2000:15).
Penjualan adalah suatu transfer hak atas benda-benda. Dari penjelasan tersebut dalam memindahkan atau mentransfer barang dan jasa diperlukan orang-orang yang bekerja dibidang penjualan seperti pelaksanaan dagang,agen, wakil pelayanan dan wakil pemasaran. (Winardi, 2002:24).
Penjualan adalah jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang dagangan yang diserahkan dan merupakan pendapatan perusahaan yang bersangkutan. (Soemarso, 2004:21).
Dengan adanya penjualan, terciptanya proses pertukaran barang dan jasa antara penjual dan pembeli. Agar pertukaran barang dan jasa tercipta sesuai dengan tujuan yang diharapkan perusahaan, maka pelaksanaan penjualan harus terkoordinir dengan baik dan harus dimanajemen dengan baik. Manajemen penjualan ada yang  mengartikan sebagai seni atau merupakan seni untuk mencapai terciptanya proses pertukaran barang dan jasa.
Berdasarkan pembahasan definisi di atas, secara sederhana dapat dikatakan bahwa penjualan merupakan  tujuan utama perusahaan, dengan pengertian bahwa yang dimaksud penjualan adalah pengalihan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual kepada pembeli yang disertai dengan penyerahan imbalan atau pembelian dari pihak penerima barang atau jasa kepada pihak penjual sebagai timbal balik atas penyerahan barang atau jasa tersebut. Dan menurut aktivitasnya penjualan dibagi menjadi dua, yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit.
Tingkat penjualan dapat dijabarkan sebagai umpan balik dari kegiatan  pemasaran yang dilaksanakan oleh perusahaan. Penjualan mempunyai pengertian yang bermacam-macam tergantung pada lingkup permasalahan yang sedang dibahas. Penjualan dalam lingkup kegiatan, sering disalah artikan dengan pengertian pemasaran. Penjualan dalam lingkup ini lebih berarti tindakan menjual barang atau jasa. Kegiatan pemasaran adalah penjualan dalam lingkup hasil atau pendapatan berarti penilaian atas penjualan nyata perusahaan dalam suatu periode.
Permintaan pasar dapat diukur dengan menggunakan tingkat fisik maupun tingkat rupiah, pengukuran tingkat penjualan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu didasarkan jumlah unit produk yang terjual dan didasarkan pada nilai produk yang terjual (omzet penjualan). (Swastha dan Irawan, 2001:22).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penjualan antara lain: (Swastha dan Irawan, 2001:30)
a. Kualitas Barang
Turunnya mutu barang dapat mempengaruhi tingkat penjualan, jika barang yang diperdagangkan mutunya menurun dapat menyebabkan pembelinya yang sudah menjadi pelanggan dapat merasakan kecewa sehingga mereka bisa berpaling kepada barang lain yang mutunya lebih baik.
b. Selera Konsumen
Selera konsumen tidaklah tetap dan dia dapat berubah setiapsaat, bilamana selera konsumen terhadap barang-barang yang kita perjualkan berubah maka tingkat penjualan akan menurun.
c. Servis Konsumen
Servis terhadap pelanggan merupakan faktor penting dalam usaha memperlancar penjualan terhadap usaha dimana tingkat persaingan semakin tajam. Dengan adanya servis yang baik terhadap para pelanggan sehingga dapat meningkatkan tingkat penjualan.
d. Persaingan Menurunkan Harga Jual
Potongan harga dapat diberikan dengan tujuan agar penjualan dan keuntungan perasahaan dapat ditingkatkan dari sebelumnya. Potongan harga tersebut dapat diberikan kepada pihak tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula.
Selain hal diatas, faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan dalam praktek, kegiatan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut: (Swastha dan Irawan, 2001:26)
a. Kondisi dan Kemampuan Penjual
Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atasbarang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjualsebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini penjualharus dapat menyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasilmencapai sasaran penjualan yang diharapkan.untuk maksud tersebutpenjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan,yakni:
1.    Jenis dan karakteristik barang yang di tawarkan.
2.    Harga produk.
3.    Syarat penjualan seperti: pembayaran, penghantaran, pelayanan sesudah penjualan, garansi dan sebagainya.
b.  Kondisi Pasar
Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalampenjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu di perhatikan adalah:
1.    Jenis pasarnya
2.    Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
3.    Daya belinya
4.    Frekuensi pembelian
5.    Keinginan dan kebutuhan
c.  Modal
Akan lebih sulit bagi penjualan barangnya apabila barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli, atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. Dalam keadaan seperti ini, penjual harus memperkenalkan dulu membawa barangnya ketempat pembeli. Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha, seperti: alat transport, tempat peragaan baik didalam perusahaan maupun di luar perusahaan, usaha promosi, dan sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjualan memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk itu.
d.  Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang orang-orang tertentu/ahli di bidang penjualan.
e.  Faktor lain
Faktor-faktor lain, seperti: periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya, diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan. Sedangkan bagi perusahaan kecil yang mempunyai modal relatif kecil, kegiatan ini lebih jarang dilakukan. Ada pengusaha yang berpegangan pada suatu prinsip bahwa "paling penting membuat barang yang baik". Bilamana prinsip tersebut dilaksanakan, maka diharapkan pembeli akan kembali membeli lagi barang yang sama. Namun, sebelum pembelian dilakukan, sering pembeli harus dirangsang daya tariknya, misalnya dengan memberikan bungkus yang menarik atau dengan cara promosi lainnya.

RUJUKAN
  1. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 2006.
  2. Alma, Buchari,Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung, 2002.
  3. Bank Indonesia, Laporan Perekonomian Indonesia, Bank Indonesia, Jakarta, 2006.
  4. Basu Swastha dan Irawan,Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta, 2001.
  5. Koeswara, Sony, Pemasaran Industri, Djambatan, Jakarta, 2000.
  6. Lubis, Arlina,Peranan Saluran Distribusi Dalam Pemasaran Produk Dan Jasa, FE-USU, Sumatera Utara, 2004.
  7. Marwan, Anggaran Perusahaan, BPFI, Yogyakarta, 2000.
  8. Nasution,Manajemen Transportasi, Galhalia Indonesia, Jakarta, 2004.
  9. Riduwan, Sunarto,Pengantar Statistik untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi Komunikasi, dan Bisnis, Alfabeta,Bandung, 2009.
  10. Salim, Abbas,Manajemen Transpotasi, Garsindo Persada, Jakarta, 2001.
  11. Soemarso, Akuntansi Sebagai Pengantar, Salemba Empat,Jakarta, 2004.
  12. Soetisna, Manajemen Sumber Daya Manusia, Gramedia Pustaka, Bandung, 2000.
  13. Winardi, Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen,Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

ARTIKEL TERKAIT