Ads 468x60px

.

Thursday 8 April 2010

PERTUMBUHAN EKONOMI



Menurut Sadono Sukirno (2002), pertumbuhan ekonomi merupakan perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang berlangsung dari tahun ke tahun. Dengan perkataan lain, perkembangan baru tercapai apabila jumlah barang dan jasa yang dihasilkan bertambah besar pada tahun berikutnya.
Boediono (1982) mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output dalam jangka panjang. Penekanan pada arti proses disini karena mengandung unsur yang dinamis, perubahan atau perkembangan. Oleh karena itu, pemakaian indikator pertumbuhan ekonomi akan dilihat dalam kurun waktu yang cukup lama misalnya 10, 20 tahun atau 50 tahun atau bahkan lebih. Pertumbuhan ekonomi terjadi apabila ada kecenderungan yang bersumber dari proses internal perekonomian itu artinya harus berasal dari kekuatan yang ada dalam perekonomian itu sendiri.

Pertumbuhan ekonomi menurut Soubbotina dan Sheram (2000) selain meningkatkan kekayaan suatu negara juga berpotensi untuk menurunkan kemiskinan dan mengatasi permasalahanpermasalahan sosial lainnya. Meskipun sejarah juga mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi kadangkadang tidak diikuti oleh kemajuan di dalam pembangunan sumber daya manusia. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara atau wilayah yang satu dengan yang lainnya akan berbeda-beda.
Tingkat perbedaan tersebut tentu saja disebabkan oleh beberapa faktor yang menjadi sumbersumber pertumbuhan ekonomi negara atau wilayah tersebut. Paul A Samuelson (1996) mendefenisikan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah menunjukkan adanya perluasan atau peningkatan dari GDP potensial atau output dari suatu negara.
Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat (Sukirno, 2002). Tingkat pertumbuhan dari perekonomian adalah tingkat dimana produk domestik bruto (PDB) meningkat (Dornbusch, Fischer, Startz, 2004).
Pendapatan nasioanal atau produk nasional adalah istilah yang menerangkan tentang nilai barangbarang dan jasa–jasa yang diproduksikan suatau negara dalam satu tahun tertentu (Sukirno, 2002).
Dalam konsep yang lebih spesifik pengertian produk nasional atau pendapatan nasional diatas dibedakan kepada dua pengertian: produk nasional bruto (PNB) dan produk domestik bruto (PDB). Poduk nasional yang diwujudkan oleh warganegara suatu negara dinamakan Produk Nasional Bruto. Sedangkan Produk domestik bruto adalah produk nasional yang diwujudkan oleh penduduk dalam suatu negara. Kedua konsep tersebut pada hakekatnya adalah merupakan ukuran mengenai besarnya kemampuan negara untuk menghasilkan barang dan jasa dalam satu tahun tertentu.
Untuk menghitung nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dapat dilakukan dengan 3 cara (Sukirno, 2002):
1. Cara pengeluaran: pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan pengeluaran ke atas barang dan jasa yang diproduksi.
2. Cara produksi: pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai produksi barang dan jasayang diwujudkan oleh berbagai sektor (lapangan usaha) dalam perekonomian.
3. Cara pendapatan: pendatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktorfaktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan pendapatan nasional.

RUJUKAN

  1. Ardito Bninadi. 2003. Disparitas Pertumbuhan Ekonomi Jawa Dan Luar Jawa. Ekonomi Pembangunan. Vol.8 No.1, Juni 2003, hlm: 39-48
  2. Boediono. 1982. Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE.
  3. Bradley, Rebecca and Gans, Joshua S. 1996. Growth in Australian Cities, The Economic Record, The Economic Society of Australia, Vol 74 (226)
  4. Deliarnov, 1995. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
  5. Didik J. Rachbini. 2001. Pembangunan Ekonomi dan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo
  6. Dronbusch, Fischer, Startz. 2004. Makroekonomi. Jakarta: PT. Media Global Edukasi
  7. Gujarati, D.N. 2003. Basic Econometrics, 4th Ed. Singapore: McGraw-Hill International Edition
  8. Guritno Mangkoesoebroto. 1993. Ekonomi Publik. Ed. 3, Yogyakarta: BPFE
  9. Lincolin Arsyad. 2005. Pengantar Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah, Ed.2, Yogyakarta: BPFE
  10. Malecki.1991. Technology and Economic Development: The Dinamics of Lokal, Regional and Natural Change, New York: John Wiley &Sonc, INC
  11. Mankiw, Gregory. 2003. makroekonomi, Ed. 5, Jakarta: Erlangga
  12. Meier, G.M. 1995. Leading Issue in Economic Development. 6th Ed, New York: Oxford University Press
  13. Moeljarto T. 1995. Politik Pembangunan: Sebuah Analisis, Konsep, Arah dan Strategi. Yogyakarta: Tiara Wacana
  14. Mudrajad Kuncoro. 2001. Metode Kuantitatif: Teori Dan Aplikasi Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
  15. _________. 2002. Analisis spasial dan regional, studi aglomerasidan kluster industri indonesia. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
  16. Nasyith Majidi, 1997. Anggaran Pembangunan dan Ketimpangan Ekonomi Antar Daerah, PRISMA, LPFE-UI
  17. Paul Sihotang. 2001. Pengantar Perekonomian Regional. Jakarta: LPFE-UI
  18. Payaman J. Simanjuntak. 1998. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, Ed. 2. Jakarta: LPFE-UI
  19. Richard T. Froyen, 2002. Macroeconomic: Theories and Policies. 7th Ed, New York: Prentice Hall International, Inc
  20. Suahazil Nazara. 1994. Pertumbuhan Ekonomi Regional Indonesia, Suatu Aplikasi Fungsi Produksi Agregat Indonesia tahun 1985-1991. Bisnis dan Ekonomi. Vol. 7 No.5
  21. Sadono Sukirno. 2002. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Ed.2, Jakarta: Rajawali Pers
  22. Samuelson, Paul A dan Nordhaus, William D.1996. Makroekonomi. Ed.11, Jakarta: Erlangga
  23. Soelistyo, Sudarsono dan A. Sudarman. 1981. Prospek Kesempatan Kerja dan Pemerataan Pendapatan dalam Repelita III, dalam Thee Kian Wie (Ed.), Pembangunan Ekonomi dan Pemerataan. Jakarta: Lembaga Peneliti, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, 1981, hlm: 53-77
  24. Sutarno dan Mudrajad Kuncoro. 2003. Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Antar Kecamatan di Kabupaten Banyumas 1993-2000, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 8 No. 2, Desember 2003, hlm: 97-100
  25. Todaro, M. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Ed.7, Jakarta: Erlangga
  26. Yuwono Prawisetoto, 2002, Desentralisasi Fiskal Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 2 Agustus, hlm: 132-143
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

ARTIKEL TERKAIT