Promosi
merupakan salah satu variabel dalam marketing mix yang
sangat penting dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya. Promosi
dapat diartikan sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat
untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan menciptakan
pertukaran dalam pemasaran, (Swastha,1990).
Tjiptono
(1999), mengatakan bahwa pada hakekatnya promosi adalah salah satu bentuk
komunikasi pemasaran, yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah
aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau
membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar
bersedia menerima, membeli dengan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan
yang bersangkutan. Promotional mix
menurut Swasta (1990), adalah
kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal
selling dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk
mencapai tujuan program penjualan. Swastha (1990) menjelaskan bahwa,
variabel-variabel promotional mix dibagi menjadi:
1.Periklanan
Kotler (1999) memaparkan bahwa, iklan berfungsi sebagai
ujung tombak perusahaan dalam menghadapi persaingan. Periklanan meliputi pasar
yang di bayar, di rancang untuk memberitahu
atau meyakinkan pembeli tentang produk, jasa, keyakinan
dan tindakan. Periklanan digunakan ketika pihak perusahaan ingin berkomunikasi
dengan sejumlah orang yang tidak dapat dijangkau baik secara ekonomis
maupun secara efektif melalui pendekatan personal, komunikasi yang dilakukan
bersifat massal, karena menggunakan media seperti radio, TV, majalah, surat
kabar dan sebagainya. Periklanan dapat dibedakan menjadi dua golongan (Swastha,1990)
yaitu:
a. Pull demand advertising, merupakan periklanan yang ditujukan kepada konsumen
akhir agar permintaan produk yang bersangkutan meningkat.
b. Push demand advertising, merupakan periklanan yang ditujukan kepada para penyalur,
maksudnya adalah agar para penyalur bersedia meningkatkan permintaan
produksi dengan menjual sebanyak mungkin kepada penjual maupun pengecer.
Upaya
melakukan periklanan menyangkut tujuan mendorong permintaan terhadap
suatu merek atau jasa tertentu, berdasarkan hal ini iklan dapat digolongkan
menurut jenisnya menjadi:
a. Iklan merek (brand advertising), merupakan iklan yang membantu meningkatkan
konsumsi diantara pelanggan sekarang, menarik pelanggan baru dan
mempertahankan pelanggan yang telah diraih.
b. Iklan kerjasama ( coorporative advertising), merupakan upaya gabungan yang dilakukan
perusahaan manufaktur dan pengecer untuk menjual produk.
c. Iklan korporasi (corporate institutional
advertising), bertujuan untuk member manfaat
pada perusahaan dengan membangun sikap yang mengesankan terhadap perusahaan
secara menyeluruh.
2.Personal Selling
Penjualan
personal merupakan cara promosi paling penting yang digunakan
untuk menambah penjualan yang menguntungkan dengan menawarkan pemenuhan
kebutuhan dalam jangka panjang. Swastha (1990) menjelaskan bahwa,
dalam personal
selling terjadi interaksi langsung saling
bertemu antara penjual dengan pembeli. Komunikasi yang dilakukan
kedua belah pihak bersifat individual dengan dua arah sehingga penjual dapat
langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan
kesukaan pembeli.
Penyampaian
berita atau percakapan yang mereka lakukan sangat fleksibel karena dapat
menyesuaikan dengan situasi yang ada.
3.Publisitas
Merupakan
salah satu tipe komunikasi yang merupakan bagian dari fungsi yang lebih luas,
yang disebut dengan hubungan masyarakat (Swastha,1990). Kegiatan humas ini
sangat membantu perusahaan dalam mencari kesuksesan, karena merupakan
komunikasi dengan masyarakat luas yang dapat mempengaruhi kesan terhadap sebuah
produk atau jasa yang ditawarkan. Keuntungan dari publisitas sendiri antara
lain:
a. Menjangkau orang-orang yang tidak
mau membaca sebuah iklan
b. Dapat ditempatkan pada halaman
depan dari sebuah surat kabar atau berada posisi lain yang mencolok
c. Lebih dapat di percaya
d. Publisitas jauh lebih murah
karena dilakukan secara bebas tanpa memungut biaya.
Kelemahan
dari publisitas antara lain bahwa publisitas tidak dapat menggantikan peranan
dasi alat promosi yang lain, publisitas hanya mendukung metode promosi yang
lain dan harus dipertimbangkan sebagai suatu elemen dalam program komunikasi
pemasaran secara keseluruhan.
4.Promosi Penjualan
Swastha
(1990), mendefinisikan promosi sebagai kegiatan promosi selain periklanan, atau
publisitas. Kegiatan yang termasuk dalam promosi antara lain peragaan,
pertunjukkan, pameran, demonstrasi dan sebagainya, biasanya kegiatan ini
dilakukan bersama-sama dengan kegiatan promosi lainnya, biayanya relatif murah
dibandingkan periklanan atau personal selling, selain itu
promosi penjualan juga relatif fleksibel karena dilakukan tiap saat dengan
biaya yang tersedia dan dimana saja.
Pembahasan
dari telaah pustaka tentang promosi diatas dapat di ambil suatu kesimpulan
bahwa, definisi dari promosi adalah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan dengan tujuan untuk interaksi dengan konsumen, memberikan
informasi kepada konsumen serta membujuk konsumen untuk menggunakan produk atau
jasa perusahaan tersebut.
(Swastha,1990)
menjelaskan bahwa, berbagai kegiatan yang termasuk dalam promosi, inti
tujuannya adalah memberikan suatu informasi kepada konsumen. Kegiatan yang
mencakup peragaan, pertunjukkan, pameran, demonstrasi dan sebagainya tersebut
dapat diwujudkan dalam bentuk:
1.Promosi dilakukan dengan
memanfaatkan suatu media, Dalam hal ini, kegiatan promosi yang bersifat
menyampaikan suatu informasi dapat disalurkan ke suatu media, baik itu media
cetak atau media massa dan media elektronik, dimana hal tersebut tujuannya
untuk menyampaikan pesan atau informasi tertentu ke khalayak umum.
2.Promosi dengan memberikan suatu
demonstrasi di tempat umum, Demonstrasi di sini, mengacu pada visualisasi secara langsung kepada masyrakat, dengan cara
berpromosi memberikan informasi secara langsung di tempat umum, hal tersebut
biasanya dilakukan menggunkan media seperti poster,spanduk atau media yang
lain.
3.Promosi dengan menyelenggarakn
suatu event atau pameran tertentu, Promosi di sini lebih mengacu pada suatu perusahaan
memberikan dukungan terhadap suatu event atau pameran tertentu, di dalam event
atau pameran tersebut diselipkan informasi tentang promosi yang diberikan
kepada masyarakat yang mengikuti event atau pameran tersebut.
4.Memberikan suatu inovasi dalam
berpromosi, Promosi yang terkesan biasa saja, membuat masyarakat menjadi kurang
tertarik terhadap produk atau jasa yang ditawarkan, sehingga untuk mengatasi
hal tersebut perusahaan harus menciptakan suatu terobosan atau inovasi
tertentu, seperti memberikan diskon atau potongan harga, memberikan souvenir atau hadiah tertentu dalam promosi.
Indikator Promosi
Indikator
untuk promosi dalam penelitian ini meliputi:
1.Kegiatan periklanan di media massa
2.Dengan memberikan diskon atau
potongan harga
3.Mensponsori suatu kegiatan
4.Pemampangan iklan di tempat umum
5.Memanfaatkan media internet
RUJUKAN
- Erna Ferrinadewi dan S. Pantja Djati. 2004. “Upaya Mencapai Loyalitas Konsumen Dalam Perspektif Sumber Daya Manusia” . Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 6, No. 1, Maret 2004: 15 – 26.
- Augusty Ferdinand. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang : Badan Penerbit Undip.
- Karta jaya Hermawan. 2003. Marketing in Venus. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
- Kotler, Philip.1993. Manajemen Pemasaran, Perencanaaan, Implementasi dan Kontrol. Jakarta.
- Kotler, Philip.2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta.
- David Loudon dan Albert J. Della Bitta. 1993.Consumer Behaviour Concept and Application, Penerbit Mc Grow Hill Book Co.
- Rambat Lupiyoadi. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat.
- Reinartz Werner, et al. 2004. “The Customer Relationship management Process: It’s measurement and Impact on Performance”. Journal of Marketing Research .
- Vol. XLI, P 293-305.
- William Stanton. 1993. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
- Swastha Basu. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta Liberty.
- Esti Susanti. 2003. “Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas Produk Keramik Merek Milan di Surabaya”. Jurnal Widya manajemen & Akuntansi , Vol. 3, No.2, Agustus 2003, Universitas Katholik Widya Mandala, Surabaya.
- Ikhwan Susila dan Fatchurrahman. 2004. “Service Value: Sebuah Variabel Pemediasi Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Minat Beli” Empirika, Vol. 17, No.1 Juni 2004.
- Sutisna dan Pawirtra. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
- Suryanto, Sugiyanto, dan Sugiarti. 2002. “Analisis Faktor-faktor Pembentuk Persepsi Kualitas Layanan Untuk Menciptakan Kepuasan dan Loyalitas” , Jurnal Bisnis Strategi , Vol. 9/Juli, Undip.
- Fandy Tjiptono. 1999. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi.
- Fandy Tjiptono. 2006. Pemasaran Jasa. Malang : Banyumedia Publising.