Ads 468x60px

.

Tuesday 8 December 2009

INOVASI PRODUK

Adanya kesamaan tampilan produk sejenis dari pesaing merupakan faktor pendorong terjadinya inovasi produk, biasanya produk pesaing itu muncul tanpa mengalami perubahan yang berarti bahkan cenderung statis. Keadaan tersebut dapat menjadi hal yang menguntungkan, karena persaingan yang timbul dengan munculnya produk pesaing dapat diatasi dengan melakukan inovasi produk.
Inovasi produk merupakan sesuatu yang dapat dilihat sebagai kemajuan fungsional produk yang dapat membawa produk selangkah lebih maju dibandingkan dengan produk pesaing. Apabila produk tersebut memiliki suatu kelebihan yang dipandang sebagai nilai tambah bagi konsumen. Pengembangan produk baru dan strategisnya yang lebih efektif seringkali menjadi penentu keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu perusahaan, tetapi ini bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Pengembangan produk baru memerlukan upaya, waktu dan kemampuan termasuk besarnya resiko dan biaya kegagalan. Song dan Parry (1997, p.64) menjelaskan bahwa keunggulan bersaing suatu produk merupakan salah satu faktor penentu dari kesuksesan produk baru (hingga suatu produk inovasi harus mempunyai keunggulan dibanding dengan produk lain sejenis). Hal ini juga sejalan dengan pendapat Cooper (2000 p. 38) bahwa keunggulan produk baru sangat penting dalam lingkaran pasar global yang sangat bersaing. Keunggulan tersebut tidak lepas dari pengembangan produk inovasi yang dihasilkan sehingga akan mempunyai keunggulan dipasar yang selanjutnya akan menang dalam persaingan.
Wahyono (2002, p. 28-29) menjelaskan bahwa inovasi yang berkelanjutan dalam suatu perusahaan merupakan kebutuhan dasar yang pada gilirannya akan mengarah pada terciptanya keunggulan kompetitif. Secara konvensional, istilah inovasi dapat diartikan sebagai terobosan yang berkaitan dengan produk-produk baru. Namun seiring dengan perkembangan yang terjadi, pengertian inovasi juga mencakup penerapan gagasan atau proses yang baru. Inovasi juga dipandang sebagai mekanisme perusahaan dalam beradaptasi dengan lingkungannya yang dinamis. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis telah memaksa perusahaan untuk mampu menciptakan pemikiran-pemikiran baru, gagasan-gagasan baru, dan menawarkan produk-produk inovatif. Dengan demikian inovasi semakin memiliki arti penting bukan saja sebagai suatu alat untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan melainkan juga untuk unggul dalam persaingan.
Gatignon dan Xuereb (1997, p. 71) mengemukakan 3 (tiga) karakteristik inovasi yaitu keunggulan produk, biaya produk dan kredibilitas produk. Produk inovasi dapat gagal hanya karena alasan tidak menawarkan desain yang unik atau salah perkiraan akan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Inovasi produk seharusnya mampu memberikan nilai tambah dibanding produk sejenis (keunggulan produk) sehingga dapat menjadikan perusahaan memiliki keunggulan dibandingkan pesaingnya. Lukas dan Ferrell (2000, p.240) menjelaskan adanya beberapa indikator dari inovasi produk, yaitu:
  1. Perluasan lini (line extensions) yaitu produk yang dihasilkan perusahaan tidaklah benar-benar baru tetapi relatif baru untuk sebuah pasar.
  2. Produk baru (me too – product) yaitu produk baru bagi perusahaan tetapi tidak baru bagi pasar.
  3. Produk benar – benar baru (new – to – the – world - product) adalah produk yang termasuk baru baik bagi perusahaan maupun pasar.
Penelitian Droge dan Vickery (1994, p.687) menemukan bahwa produk dapat dijadikan sebagai salah satu sumber keunggulan bersaing. Perusahaan yang mampu mendesain produknya sesuai dengan keinginan pelanggan akan mampu bertahan di tengah persaingan karena produknya yang tetap diminati oleh pelanggan. Hasil penelitian yang sama juga dikemukakan oleh Bharadwaj et all (1993, p. 89) yang mengemukakan bahwa kemampuan perusahaan untuk terus melakukan inovasi terhadap produk-produknya akan menjaga produk tersebut tetap sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Dengan demikian, inovasi produk dapat dijadikan sebagai sumber dari keunggulan bersaing perusahaan.
Beberapa indikator yang digunakan untuk menilai inovasi produk adalah kultur inovasi, inovasi teknis, dan inovasi produk. Kultur inovasi adalah budaya inovasi yang ada di perusahaan. Inovasi teknis adalah inovasi pada proses perusahaan dalam menghasilkan produk. Inovasi produk adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk sesuai keinginan pelanggan.

RUJUKAN
  1. Akimova, Irina, 1999,“Development of Market Orientation and Competitiveness of Ukrainian Firm”, European Journal of Marketing, p.1128-1146.
  2. Amabile, Teresa, M dkk., “Assessing The Work Environment for Creativity”, Academy of Management Journal, p. 1154-1184.
  3. Baker, William E., dan James M. Sinkula, 1999. “The Synergistic Effect of Market Oriented and Learning Organization on Organization Performance”. Journal of The Academy Marketing Science. p. 411-427.
  4. Bharadwaj, Sundar G, P.R. Varadarajan, dan Jihn Fahy, 1993, Sustainable Competitive Advantage in Service Industries: A Conceptual Model and Research Propositions, Journal of Marketing, Vol.57, October, p. 83-99.
  5. Calantone, Roger J, Benedetto, C. Anthony dan Bhoovaraghavan, Sriraman, 1994. “Examining the Relationship between Degree of Innovation and New Product Success”, Journal of Business Research, p. 143 – 148.
  6. Cooper, Robert G., 2000. “ Product Innovation and Technology Strategy”, Journal Research Technology Management, p. 38 -41.
  7. Craven, David W, 1996. “Pemasaran Strategis”, Jilid 1, Suatu Terjemahan, Erlangga, Jakarta.
  8. Droge, Cornelia dan Shownee Vickery, 1994. “Source And Outcomes Of Competitive Advantage : An Explanatory Study In The Furniture Industry”. Decision Sciences, p. 669 – 689.
  9. Day, G. S., & Wensley, R. (1988). “ Assessing Advantage : A Framework for Diagnosing Competitive Superiority”, Journal of Marketing, p. 1-20.
  10. Despande, R., Farley, J. U., & Frederick E. Webster, J. (1993), “Corporate Culture , Customer Orientation , and Innovativeness in Japanese Firm”, Journal of Marketing, p. 23-27.
  11. Ferdinand, Augusty., 2000a. “Manajemen Pemasaran : Sebuah Pendekatan Strategy”. Research Paper Series. No. 01 Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro (Maret).
  12. Ferdinand, Augusty, 2000b. “Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen”. Seri Pustaka Kunci No. 02 Semarang : Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro (Agustus).
  13. Ferdinand, Augusty., 2003. “Sustainable Competitive Advantage : Sebuah Eksplorasi Model konseptual”. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.
  14. Gatignon, Hubert dan Jean – marc Xuereb, 1997, “ Strategic Orientation of The Firm and New Product Performance”, Journal of Marketing Research. p.77 – 79.
  15. Hair , Joseph F. JR., Rolph E. Anderson, Ronald L. Tatham, William C. Black, 1995. “Multivariate Data Analysis With Readings”, 4th Edition, Prentice Hall, New Jersey.
  16. Han, Jin K, Narnwoon Kim,and Rajenbdra K Srivastava, 1998, “ Market Orientation an Organization Performance : Is Innovation Missing Link?” Journal of Marketing . p. 42 – 54.
  17. Hunt, J. B., and Wallace, J. 1997. “ A Competence – based approach to Assesing Managerial Performance in Australian Context”, Asian Pacific Journal of human Resources,p. 52 -66.
  18. Han., Jin K. Srivastara., 1998, “Consumer-led and Market Oriented Let’s Not Confuse The Two”, Strategy Management Journal. pp. 1001-1008.
  19. Jaworski,B.J., & Kohli, A. K. 1993. “Market Orientation : Antecedents and Consequences”, Journal of Marketing, p. 53-70
  20. Kohli ,A. K., & Jaworski, B. J., 1990. “Market Orientation: The Construct, Research Proposition, and Managerial Implication”, Journal of Marketing, pp. 1 – 18.
  21. Li, Tiger dan Calantone, Roger J, 1998. “The Impact of Market Knowledge Competence on New Product Advantage : Conceptualization and empirical Examination”, Journal of Marketing, p. 13 – 29.
  22. Li, Ling X, 2000, An Analysis of Sources of Competitiveness and Performance of Chinese Manufacturers, International Journal of Operation and Production Management, Vol.20, No.3.
  23. Lukas, Bryan A., and O.C. Ferrel., 2000. “The Effect of Market Orientation on Product Innovation”. Journal of The Academy Marketing Science. No. 2 Vol. 28 p. 239-247.
  24. Narver, J. C., & Slater , S. F. 1990. “The Effect of Market Orientation on Business Profitability”, Journal of Marketing. Pp.20 – 35.
  25. Narver, J. C., & Slater , S. F. 1995. “Market Orientation and The Learning Organization ”, Journal of Marketing. p.63 – 74.
  26. Pelhan, Alfred M., 1997. “Mediating Influencer on The Relationship, Between Market Orientation and Probability in Small Industry Firm”. Journal of Marketing Teory and Practice, Sumer, 55-76. Porter, Michael, E., 1990, “Competitif Strategy”, The Free Press, New York. P. 20.
  27. Robert, F. Hurley and G. Thomas, M. Hult., 1998. “Innovation, Market Orientation, and Organization Learning : An Integration and Empirical Examination” Journal of Marketing. Vol. 62 July 1998. Pp. 42-54.
  28. Sandy d, Jap. 1999., “Pie-Expansion Efforts : Collaboration Processes in Buyer Supplier Relationship”. Journal of Marketing Research Vol. XXXVI November 1999, pp 461-475.
  29. Slater, S. F. and Narver, J. C., 1995, “Market Orientation and The Learning Organization”. Journal of Marketing. Vol. 59 p.63-74.
  30. Slater, S. F. and Narver, J. C., 1994. “Does Competitive Environtment Moderate the Market Orientation Performance Relationship?”, Jornal of Marketing, 58 (January), pp.46-55.
  31. Song X. Michael and Parry M.E., 1997., “The Determinants of Japanese New Product Successes”. Journal of Marketing Research, Vol. XXXIV February 1997. Pp. 64-76.
  32. Wahyono, 2002, Orientasi Pasar dan Inovasi: Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pemasaran, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol.1, No.1, Mei.
  33. William E, Baker, James M, Sinkula, 1999, “Learning Orientation, Market Orientation and Innovation : Integrating and Extending Models of Organization Performance”. Journal of Marketing Focused Management, 4, 295-308
  34. William E, Baker, James M, Singkula, 2002. Market Orientation, Learning Orientation and Product Innovation : Delving into The Organization’s Black Box. Journal of Marketing Focused Management, pp. 5-23.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

ARTIKEL TERKAIT