Ads 468x60px

.

Monday, 4 January 2010

SISTEM PEMBAYARAN

Sistem pembayaran merupakan proses pengelolaan secara menyeluruh dalam rangka identifikasi potensi kondisi darurat yang berdampak kepada kelangsungan penyelenggaraan sistem pembayaran serta berisi langkah-langkah secara rinci mengenai organisasi, tanggung jawab dan prosedur dalam upaya pencegahan dan pemulihan suatu sistem pembayaran pada saat terjadi gangguan yang disebabkan ole factor internal maupun external. Sistem pembayaran mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan handal guna mendukung kestabilan moneter dan sistem keuangan. (Bank Indonesia, 2006:1-5).
Sistem pembayaran memiliki fungsi tang kriktikal dalam menunjang kegiatan perekonomian nasional. Kesinambungan operasional sistem pembayaran membantu terselenggaranya sistem keuangan yang stabil dan kuat.
Instrumen/alat pembayaran merupakan media yang digunakan dalam pembayaran. Instrumen pembayaran saat ini dapat diklasifikasikan atas tunai dan non-tunai. Instrumen pembayaran tunai adalah uang kartal yang terdiri dari uang kertas dan uang logam yang sudah kita kenal selama ini. Sementara instrumen pembayaran non-tunai, dapat dibagi lagi atas alat pembayaran non-tunai dengan media kertas atau lazim disebut paper-based instrument seperti, cek, bilyet giro, wesel dan lain-lain serta alat pembayaran non-tunai dengan media kartu atau lazim disebut card-based instrument seperti kartu kredit, kartu debit, kartu ATM dan lain-lain. Dengan semakin berkembangnya teknologi, saat ini mulai dikembangkan pula berbagai alat pembayaran yang menggunakan teknologi micro-chips yang dikenal dengan  electronic money. Penggunaan masing-masing alat pembayaran ini mempunyai implikasi yang berbeda-beda terhadap berbagai aspek, seperti aspek hukum, teknis, sistem dan mekanisme operasional dan lain-lain.
Berikut ini jenis-jenis sistem pembayaran:
a.       Tunai/Cash
Penggunaan media tunai dalam transaksi pembayaran banyak dipilih dengan alasan kemudahannya. Dengan menggunakan uang tunai maka jika seseorang melakukan jual beli barang dan atau jasa, maka pada saat dia menerima barang dan atau jasa yang dibeli, penjual juga menerima uang sebagai pembayarannya.Jika semua pembelian barang dan atau jasa menggunakan uang tunai maka semua pelaku ekonomi akan menyimpan persediaan uang tunai dalam jumlah relatif besar untuk memenuhi semua kewajiban pembayarannya. Supaya lebih efisien dan lebih aman, maka digunakan alat pembayaran non-tunai yang penggunaannya melibatkan lembaga perantara yaitu bank.
b.      Non-Tunai/Cashless
Pembayaran non-tunai melibatkan jasa perbankan dalam penggunaannya. Bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat pada umumnya  memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran bagi nasabahnya. Jasa dalam lalu lintas pembayaran yang diberikan oleh bank tersebut antara lain melalui penerbitan cek/bilyet giro untuk penarikan simpanan giro, transfer dana dari satu rekening simpanan kepada rekening simpanan lainnya pada bank yang sama atau pada bank yang berbeda, penerbitan kartu debit, penerbitan kartu kredit dan lain-lain. 

RUJUKAN

  1. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 2006.
  2. Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung, 2002.
  3. Bank Indonesia, Laporan Perekonomian Indonesia, Bank Indonesia, Jakarta, 2006.
  4. Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta, 2001.
  5. Koeswara, Sony, Pemasaran Industri, Djambatan, Jakarta, 2000.
  6. Lubis, Arlina, Peranan Saluran Distribusi Dalam Pemasaran Produk Dan Jasa, FE-USU, Sumatera Utara, 2004.
  7. Marwan, Anggaran Perusahaan, BPFI, Yogyakarta, 2000.
  8. Nasution, Manajemen Transportasi, Galhalia Indonesia, Jakarta, 2004.
  9. Riduwan, Sunarto, Pengantar Statistik untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi Komunikasi, dan Bisnis, Alfabeta, Bandung, 2009.
  10. Salim, Abbas, Manajemen Transpotasi, Garsindo Persada, Jakarta, 2001.
  11. Soemarso, Akuntansi Sebagai Pengantar, Salemba Empat, Jakarta, 2004.
  12. Soetisna, Manajemen Sumber Daya Manusia, Gramedia Pustaka, Bandung, 2000.
  13. Winardi, Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

ARTIKEL TERKAIT