Sistem
pembayaran merupakan proses pengelolaan secara menyeluruh dalam rangka
identifikasi potensi kondisi darurat yang berdampak kepada kelangsungan
penyelenggaraan sistem pembayaran serta berisi langkah-langkah secara rinci
mengenai organisasi, tanggung jawab dan prosedur dalam upaya pencegahan dan
pemulihan suatu sistem pembayaran pada saat terjadi gangguan yang disebabkan
ole factor internal maupun external. Sistem pembayaran mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan handal guna
mendukung kestabilan moneter dan sistem keuangan.
(Bank
Indonesia, 2006:1-5).
Sistem
pembayaran memiliki fungsi tang kriktikal dalam menunjang kegiatan perekonomian
nasional. Kesinambungan operasional sistem pembayaran membantu terselenggaranya
sistem keuangan yang stabil dan kuat.
Instrumen/alat
pembayaran merupakan media yang digunakan dalam pembayaran. Instrumen
pembayaran saat ini dapat diklasifikasikan atas tunai dan non-tunai. Instrumen
pembayaran tunai adalah uang kartal yang terdiri dari uang kertas dan uang
logam yang sudah kita kenal selama ini. Sementara instrumen pembayaran
non-tunai, dapat dibagi lagi atas alat pembayaran non-tunai dengan media kertas
atau lazim disebut paper-based instrument seperti, cek, bilyet giro, wesel dan
lain-lain serta alat pembayaran non-tunai dengan media kartu atau lazim disebut
card-based instrument seperti kartu kredit, kartu debit, kartu ATM dan
lain-lain. Dengan semakin berkembangnya teknologi, saat ini mulai dikembangkan
pula berbagai alat pembayaran yang menggunakan teknologi micro-chips yang
dikenal dengan electronic money. Penggunaan
masing-masing alat pembayaran ini mempunyai implikasi yang berbeda-beda
terhadap berbagai aspek, seperti aspek hukum, teknis, sistem dan mekanisme
operasional dan lain-lain.
Berikut ini jenis-jenis sistem pembayaran:
a.
Tunai/Cash
Penggunaan media tunai dalam transaksi pembayaran banyak
dipilih dengan alasan kemudahannya. Dengan menggunakan uang tunai maka jika
seseorang melakukan jual beli barang dan atau jasa, maka pada saat dia menerima
barang dan atau jasa yang dibeli, penjual juga menerima uang sebagai
pembayarannya.Jika semua pembelian barang dan atau jasa menggunakan uang tunai
maka semua pelaku ekonomi akan menyimpan persediaan uang tunai dalam jumlah
relatif besar untuk memenuhi semua kewajiban pembayarannya. Supaya lebih
efisien dan lebih aman, maka digunakan alat pembayaran non-tunai yang
penggunaannya melibatkan lembaga perantara yaitu bank.
b.
Non-Tunai/Cashless
Pembayaran non-tunai melibatkan jasa perbankan dalam
penggunaannya. Bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
pada umumnya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran bagi nasabahnya. Jasa dalam lalu lintas pembayaran yang diberikan
oleh bank tersebut antara lain melalui penerbitan cek/bilyet giro untuk
penarikan simpanan giro, transfer dana dari satu rekening simpanan kepada
rekening simpanan lainnya pada bank yang sama atau pada bank yang berbeda,
penerbitan kartu debit, penerbitan kartu kredit dan lain-lain.
RUJUKAN
- Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 2006.
- Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung, 2002.
- Bank Indonesia, Laporan Perekonomian Indonesia, Bank Indonesia, Jakarta, 2006.
- Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta, 2001.
- Koeswara, Sony, Pemasaran Industri, Djambatan, Jakarta, 2000.
- Lubis, Arlina, Peranan Saluran Distribusi Dalam Pemasaran Produk Dan Jasa, FE-USU, Sumatera Utara, 2004.
- Marwan, Anggaran Perusahaan, BPFI, Yogyakarta, 2000.
- Nasution, Manajemen Transportasi, Galhalia Indonesia, Jakarta, 2004.
- Riduwan, Sunarto, Pengantar Statistik untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi Komunikasi, dan Bisnis, Alfabeta, Bandung, 2009.
- Salim, Abbas, Manajemen Transpotasi, Garsindo Persada, Jakarta, 2001.
- Soemarso, Akuntansi Sebagai Pengantar, Salemba Empat, Jakarta, 2004.
- Soetisna, Manajemen Sumber Daya Manusia, Gramedia Pustaka, Bandung, 2000.
- Winardi, Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.