Ads 468x60px

.

Thursday 10 June 2010

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN



Mowday et al (1982) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai kekuatan relatif dari identifikasi individu dan keterlibatan dalam organisasi khusus, meliputi kepercayaan, dukungan terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, dan keinginan yang kuat untuk memelihara keanggotaan yang kuat untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi.

Komitmen organisasi menunjuk pada pengidentifikasian tujuan karyawan dengan tujuan organisasi, kemauan mengerahkan segala daya untuk kepentingan organisasi dan keterikatan untuk tetap menjadi bagian dari organisasi serta mempertahankan nilai-nilai serta munculnya kesamaan nilai dari organisasi tersebut (Mowday, Steers, Porter, 1979 dalam Desianty, 2005).
Meyer dan Allen (1991) mengajukan tiga komponen model komitmen organisasi dan direfleksikan dalam tiga pokok utama: affective commitment, continuance commitment, normative commitment. Continuance commitment adalah keinginan untuk tetap bekerja pada perusahaan karena tidak ingin kehilangan sesuatu yang terkait dengan pekerjaannya. Normative commitment adalah keinginan untuk tetap bekerja pada perusahaan adanya tekanan dari pihak lain. Meninggalkan perusahaan dianggap bertentangan dengan pendapat umum yang berlaku. Affective commitment adalah keinginan untuk bekerja pada perusahaan karena sepakat terhadap tujuan organisasi dan ada keinginan untuk menjalankannya.
Menurut Mobley (1977 dalam Judge dan Bono, 2000) keinginan untuk mengakhiri tugas atau meninggalkan organisasi berhubungan negatif dengan kepuasan kerja. Individu yang merasa terpuaskan dengan pekerjaan yang cenderung untuk bertahan dalam organisasi. Sedangkan individu yang merasa kurang terpuaskan dengan pekerjaannya akan memilih untuk keluar dari organisasi.
Setiap individu mencari organisasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya dan memungkinkan penggunaan atau pemanfaatan secara maksimal keterampilan dan kemampuannya. Komitmen terhadap organisasi terbangun bila masing-masing individu mengembangkan tiga sikap yang saling berhubungan terhadap organisasi (Morrow, Mc Elroy & Blum, 1988):
a. Pemahaman atau penghayatan dari tujuan perusahaan (identification).
b. Perasaan terlibat dalam suatu pekerjaan (involvement), pekerjaan adalah menyenangkan.
c. Perasaan loyal (loyality), perusahaan adalah tempat kerja dan tempat tinggal.
Semenjak tahun 1970, komitmen organisasi dapat dipahami melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan perilaku dan pendekatan sikap. Dalam pendekatan perilaku, perhatian para peneliti adalah terhadap manifestasi dari komitmen yang tegas. Seorang karyawan menjadi terikat kepada organisasi karena “Sunk cost” (gaji dan fasilitas yang merupakan fungsi dari usia masa kerja). Mereka akan sangat merasa rugi jika mereka pindah kerja. Pendekatan ini digunakan oleh Becker (1960) dan Salnick (1977) dalam Panggabean (2001).
Sedangkan dalam pendekatan sikap, komitmen organisasional didefinisikan sebagai suatu pernyataan dimana seorang karyawan diidentifikasikan dengan sebuah organisasi tertentu dan tujuan–tujuannya.
Karyawan tersebut ingin tetap menjadi anggota organisasi dalam rangka memfasilitasi organisasi yang bersangkutan untuk mencapai tujuannya. Lebih lanjut, Penley dan Gould (1988) dalam Panggabean (2001) mengembangkan pendekatan multidimensional untuk memahami komitmen organisasi. Menurut mereka komitmen organisasi dapat dikelompokkan ke dalam tiga faktor yaitu morale commitment, calculative commitment, dan alimentative commitment. Namun ketiganya dapat diklasifikasikan ke dalam dua bentuk komitmen yaitu instrumental dan affective, dimana calculative commitment dapat diperlakukan sebagai instrumental commitment.
Sementara itu, Allen dan Meyer (1990) dalam Panggabean (2001) mendukung bahwa komitmen organisasional adalah sebuah konsep berdimensi jamak. Model komitmen organisasional dapat dikelompokkan kedalam tiga faktor, yaitu affective, continuance dan normative commitment.
Meyer dan Allen (1997) juga menemukan hubungan signifikan positif antara komitmen afektif dan kinerja. Hubungan signifikan positif ini juga ditemukan pada komitmen normatif seperti yang diteliti oleh Brown (2003), hal ini didukung oleh penelitian Johnston dan Snizek (1991), Meyer et al (1989), Preston dan Brown (2004).
Secara umum, komitmen organisasi dianggap sebagai ukuran yang penting dari keefektifan organisasi Steers (1975, dalam Suhana, 2006). McNeese-Smith (1996) dan Sulaiman (2002) dalam penelitiannya menyatakan komitmen organisasi berhubungan positif dengan kinerja karyawan.
Meyer dan Allen (1997) juga menemukan hubungan signifikan positif antara komitmen afektif dan kinerja. Hubungan signifikan positif ini juga ditemukan pada komitmen normatif seperti yang diteliti oleh Brown (2003), hal ini didukung oleh penelitian Johnston dan Snizek (1991), Meyer et al (1989), Preston dan Brown (2004).
Komitmen organisasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari Aranya et al (1982) dalam Trisnaningsih (2004) yang mengadakan penelitian pada sektor akuntan publik, demikian juga hasil penelitian dari Abdulkadir (2005) yang menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa komitmen organisasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.

RUJUKAN

  1. Abdulkadir, 2005, ”Pengaruh Keadilan Organisasi dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Gaji, Komitmen Organisasi dan Kinerja”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Surabaya.
  2. Allen, Natalie J and Meyer, John P, 1990, “The Measurement And Antecedents Of Affective, Continuance And Normative Commitment To Organization,”Journal of Occupational Psychology, 63, 1-18.
  3. Ali, Muhamad, 2005, “Analisis Pengaruh Variabel Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai Koperasi Unit Desa (KUD) di Kabupaten Sorong”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Th. IX, No, 2, Surabaya.
  4. Armanu Thoyib, 2005, ”Hubungan Kepemimpinan, Budaya, Strategi, dan Kinerja : Pendekatan Konsep,” Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 7, No. 1, Maret 2005, h. 60- 73..
  5. Bass, B.M dan Avolio, 1990, “The Implications of Transactional and Transformational”, Team and Organization Development, 4, p.231-273.
  6. Bass, B.M. dan Avolio, 1997, “Does The Transactional – Transformational Leadership Paradigm Transcend Organizational and National Boundaries?”, Journal American Psychologist, 52: 130-139.
  7. Bourantas, Dimitris and Papalexanderis, Nancy, 1993, ”Differences In Leadership Behavior And Influence Between Public And Private Organization In Greece,” The International Journal of Human Resources Management, 4:4 December.
  8. Burton, James P; Lee, Thomas W; Holtom, Brooks C, 2002, “The Influence of Motivation to Attend, Ability to Atend, and Organizational Commitment on Different Types of Absence Behaviours,” Journal of Managerial Issues, Summer, 2002, p:181-197.
  9. Chen, Li Yueh, 2004, “Examining The Effect Of Organization Culture And Leadership Behaviors On Organizational Commitment, Job Satisfaction, and Job Performance At Small And Middle-Sized Firma Of Taiwan,” Journal of American Academy of Business, Sep 2004, 5, 1/2, 432-438.
  10. Conger dan Jay A, Kanungo, 1987, “Toward a Behavioral Theory of Charismatic Leadership in Organizational Settings”, Academy of Management Review, Vol. 12, No. 4, p.637-647.
  11. Deluga, R.J, 1988, “Relationship of Transformational and Transactional Leadership With Employee Influencing Strategies”, Group and Organization Studies, 13, (4): 456-467.
  12. Griffin, Ricky W, 1980, “Relationships Among Individual, Task Design, and Leader Behavior Variables”, Academy of Management Journal, Vol. 23, No. 4, 665-683.
  13. Handoko, Hani, 2001, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta.
  14. Holdnack. et al, 1993, “An Examination of Leadership Stylle and its Relevance to Shift Work in an Organizational Setting”, Health Care Management Review, 18(3) : 21-30.
  15. Judge dan Bono, 2000, “Five-Factor Model of Personality and Transformational Leadership”, Journal of Applied Psychology, 85 (5): 751- 765.
  16. Kabul, Imam, 2005, “Kepemimpinan Partisipasif dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Anggota Organisasi”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Th. IX, No 2, Surabaya.
  17. Kreitner, Robert; dan Kinicki, Angelo, 2005,”Perilaku Organisasi”, Buku 1, Edisi Kelima, Salemba Empat, Jakarta.
  18. Locke, E. A., 1997, Esensi Kepemimpinan (terjemahan), Mitra Utama, Jakarta.
  19. Lok dan Crawford, 2004, “The Effect of organizational culture and leadership style on job satisfaction and organizational commitment across-National Comparison”, The Journal of Management Development, Vol. 23, No. 4, 321-337.
  20. Luthans, Fred, 2006, “Perilaku Organisasi”, Edisi Sepuluh, Penerbit Andi, Yogyakarta
  21. Mangkunegara, Anwar Prabu, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
  22. MacKenzie, Scoot., Podsakoff, Philip., Ahearne, Michael, 1998, “Some Possible Antecedents and Consequences of In-Role and Extra-Role Salesperson Performance”, Journal of Marketing, Vol. 62, No. 3, p. 87.
  23. Marzuki, Sukarno, 2002, Analisis Pengaruh Perilaku Kepemimpinan terhadap
  24. Maryani, Dwi dan Supomo Bambang. (2001). Studi Empiris Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Individual. Yogyakarta : Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 3,No. 1, April.
  25. Meyer , BM, Ravlin, E.C and Adkins, C.L. 1989. A Work value Approach to comparate culture : a field test of the value congruence process and its relationship to individual outcomes. Journal of applied psychology. 7 (3).
  26. Morrison, Kimberly, 1997, “How Franchise Job Satisfaction and Personality Affects Performance, Organizational Commitment, Franchisor Relations, and Intention to Remain”, Journal of Small Business Management, Vol. 35, No. 3, p.39
  27. Mas’ud, Fuad, 2004, Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi, Badan Penerbit,BP-UNDIP, Semarang.
  28. Mamduh, H., 1997, Manajemen, UPP AMP YKPN, Yogyakarta
  29. McNeese-Smith, Dona, 1996, “Increasing Employee Productivity, Job Satisfaction, and Organizational Commitment”, Hospital and Health Services Administration, Vol.41, No.2, pp.160-175.
  30. Menon, Maria E, 2002, “Perceptions of Pre-Service and In-Service Teachers Regarding the Effectiveness of Elementary School Leadership in Cyprus”, The International Journal of Educational Management, 16 February, p.91-97.
  31. Morrow, et al, 1988, “Work Commitment Among Department of Transportation Employees, Professional Notes”, Review of Public Personnel Administration, 8, No.3, pp.96-104.
  32. Ostroff, C., 1992, “The Relationship Between Satisfaction Attitudes and Performance an Organization Level Analysis”, Journal of Applied Psychology. Vol.77. No. 68. p. 933-974.
  33. Ogbonna, Emmanuel and Harris, Lloyd C, 2000, ”Leadership Style, Organizational Culture and Performance: Empirical Evidence From UK Companies,” International Journal of Human Resource Management 11:4 August, h. 766-788.
  34. Panggabean, Mutiara S, 2001, ”Perbedaan Komitmen Organisasional Berdasarkan Karakteristik Individu”, Media Riset Bisnis dan Manajemen, Vol 1, No 2, 2001. Yogyakarta.
  35. Perryer, Chris and Jordan, Catherine, 2005, ”The Influence of Leader Behaviors on Organizational Commitment: A Study In The Australian Public Sector,” International Journal of Public Administration, 28:379-396.
  36. Petty. Mcgee, Gail. Cavender, Jerry, 1984, “A Meta-Analysis of the Relationships Between Individual Job Satisfaction and Individual Performance”, Academy of Management, Vol. 9, No. 4, p. 712.
  37. Quey dan Yeh, 1996, “The Link Between Managerial Style and the Job Characteristics of R&D Professional”, R & D Management, 26(1) : 127-140.
  38. Robbins, Stephen P, 2006, Perilaku Organisasi, Edisi kesepuluh, PT Indeks Jakarta.
  39. Scarnati, James T, 2002, “Leader as Role Models: 12 Rules”, Career Development International, 7 Maret, p.181-189.
  40. Siagian, S.P., 1999, Tehnik Menumbuhkan dan Memelihara Perilaku Organisasional, Haji Mas Agung , Jakarta.
  41. Sovyia Desianty, 2005, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Komitmen Organisasi Pada PT Pos Indonesia (PERSERO) Semarang”. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi. Vol 2. No. 1, Januari, h. 69-84.
  42. Stoner, James A.F; Freeman, R. Edward; Gilbert JR, Daniel. R, 1996, Manajemen, Jilid I, PT Bhuana Ilmu Populer.
  43. ____________, 1996, “Manajemen”, Jilid II, PT Bhuana Ilmu Populer.
  44. Su’ud, Muh, 2000, “Persepsi Sosial Tentang Kredibilitas Pemimpin”, Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen, Vol.3, No.1. Hal 51-65.
  45. Suhana, 2007, “Relationship Analysis of Leadership Style, HRM Practices, Organizational Culture, Commitment and Performance (Study in People Crediting Bank (BPR) in Central Java),” Usahawan No. 10, TH XXXVI, Oktober 2007, h. 47- 53.
  46. Sulaiman, Abubakar M.T, 2002 ”Is It Really A Mediating Construct? The Mediating Role Of Organizational Commitment In Work Climate- Performance Relationship,” Journal of Management Development, Vol.21, No. 3, Maret 2002, h. 170-183.
  47. Sugiyono, (1999), Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.
  48. Syafar, Abdul Wahid, 2000. Dimensi Budaya Kerja dan Implikasinya Terhadap Gaya Kepemimpinan Kasus Indonesia, Jurnal Siasat Bisnis no. 4, vol 2.
  49. Tadjudin, 1997/1995, “Menciptakan SDM Bermutu”, Usahawan, No.1, tahun XXVI, Januari
  50. Thoha, M., 2001, Kepemimpinan dalam Manajemen, Suatu Pendekatan Perilaku, Rajawali Press , Jakarta.
  51. Trisnaningsih, Sri, 2004, ”Motivasi Sebagai “Moderating Variable” Dalam Hubungan antara Komitmen dengan Kepuasan Kerja”, Jurnal Maksi, Vol 4 Januari 2004, Semarang.
  52. Umar, Husein, 1999, Riset Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.
  53. Uchjana Effendy, 1981, Kepemimpinan dan Komunikasi, Penerbit Alumni, Bandung.
  54. Walumbma, et, al, 2005, “Transformational Leadership, Organizational Commitment, and Job Satisfaction: A Comparative Study of Kenyan and U.S. Financial Firms”, Human Resources Development Quarterly, Vol 16, No. 2, p.235-256.
  55. Yukl, Gary A, 1989, “Managerial Leadership: A Review of Theory and Research”, Journal of Management, Vol 15, No.2, 251-289.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

ARTIKEL TERKAIT