Mowday
et al (1982) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai kekuatan relatif dari
identifikasi individu dan keterlibatan dalam organisasi khusus, meliputi
kepercayaan, dukungan terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, dan keinginan
yang kuat untuk memelihara keanggotaan yang kuat untuk memelihara keanggotaan
dalam organisasi.
Komitmen
organisasi menunjuk pada pengidentifikasian tujuan karyawan dengan tujuan
organisasi, kemauan mengerahkan segala daya untuk kepentingan organisasi dan
keterikatan untuk tetap menjadi bagian dari organisasi serta mempertahankan
nilai-nilai serta munculnya kesamaan nilai dari organisasi tersebut (Mowday,
Steers, Porter, 1979 dalam Desianty, 2005).
Meyer
dan Allen (1991) mengajukan tiga komponen model komitmen organisasi dan
direfleksikan dalam tiga pokok utama: affective commitment, continuance
commitment, normative commitment. Continuance commitment adalah keinginan
untuk tetap bekerja pada perusahaan karena tidak ingin kehilangan sesuatu yang
terkait dengan pekerjaannya. Normative commitment adalah keinginan untuk
tetap bekerja pada perusahaan adanya tekanan dari pihak lain. Meninggalkan
perusahaan dianggap bertentangan dengan pendapat umum yang berlaku. Affective
commitment adalah keinginan untuk bekerja pada perusahaan karena sepakat
terhadap tujuan organisasi dan ada keinginan untuk menjalankannya.
Menurut
Mobley (1977 dalam Judge dan Bono, 2000) keinginan untuk mengakhiri tugas atau
meninggalkan organisasi berhubungan negatif dengan kepuasan kerja. Individu
yang merasa terpuaskan dengan pekerjaan yang cenderung untuk bertahan dalam
organisasi. Sedangkan individu yang merasa kurang terpuaskan dengan
pekerjaannya akan memilih untuk keluar dari organisasi.
Setiap
individu mencari organisasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya dan
memungkinkan penggunaan atau pemanfaatan secara maksimal keterampilan dan
kemampuannya. Komitmen terhadap organisasi terbangun bila masing-masing
individu mengembangkan tiga sikap yang saling berhubungan terhadap organisasi (Morrow,
Mc Elroy & Blum, 1988):
a. Pemahaman atau penghayatan dari
tujuan perusahaan (identification).
b. Perasaan terlibat dalam suatu
pekerjaan (involvement), pekerjaan adalah menyenangkan.
c. Perasaan loyal (loyality),
perusahaan adalah tempat kerja dan tempat tinggal.
Semenjak
tahun 1970, komitmen organisasi dapat dipahami melalui dua pendekatan, yaitu
pendekatan perilaku dan pendekatan sikap. Dalam pendekatan perilaku, perhatian
para peneliti adalah terhadap manifestasi dari komitmen yang tegas. Seorang
karyawan menjadi terikat kepada organisasi karena “Sunk cost” (gaji dan
fasilitas yang merupakan fungsi dari usia masa kerja). Mereka akan sangat
merasa rugi jika mereka pindah kerja. Pendekatan ini digunakan oleh Becker
(1960) dan Salnick (1977) dalam Panggabean (2001).
Sedangkan
dalam pendekatan sikap, komitmen organisasional didefinisikan sebagai suatu
pernyataan dimana seorang karyawan diidentifikasikan dengan sebuah organisasi
tertentu dan tujuan–tujuannya.
Karyawan
tersebut ingin tetap menjadi anggota organisasi dalam rangka memfasilitasi
organisasi yang bersangkutan untuk mencapai tujuannya. Lebih lanjut, Penley dan
Gould (1988) dalam Panggabean (2001) mengembangkan pendekatan multidimensional
untuk memahami komitmen organisasi. Menurut mereka komitmen organisasi dapat
dikelompokkan ke dalam tiga faktor yaitu morale commitment, calculative
commitment, dan alimentative commitment. Namun ketiganya dapat
diklasifikasikan ke dalam dua bentuk komitmen yaitu instrumental dan affective,
dimana calculative commitment dapat diperlakukan sebagai instrumental
commitment.
Sementara
itu, Allen dan Meyer (1990) dalam Panggabean (2001) mendukung bahwa komitmen
organisasional adalah sebuah konsep berdimensi jamak. Model komitmen
organisasional dapat dikelompokkan kedalam tiga faktor, yaitu affective,
continuance dan normative commitment.
Meyer
dan Allen (1997) juga menemukan hubungan signifikan positif antara komitmen
afektif dan kinerja. Hubungan signifikan positif ini juga ditemukan pada
komitmen normatif seperti yang diteliti oleh Brown (2003), hal ini didukung
oleh penelitian Johnston dan Snizek (1991), Meyer et al (1989), Preston dan
Brown (2004).
Secara
umum, komitmen organisasi dianggap sebagai ukuran yang penting dari keefektifan
organisasi Steers (1975, dalam Suhana, 2006). McNeese-Smith (1996) dan Sulaiman
(2002) dalam penelitiannya menyatakan komitmen organisasi berhubungan positif
dengan kinerja karyawan.
Meyer
dan Allen (1997) juga menemukan hubungan signifikan positif antara komitmen
afektif dan kinerja. Hubungan signifikan positif ini juga ditemukan pada
komitmen normatif seperti yang diteliti oleh Brown (2003), hal ini didukung
oleh penelitian Johnston dan Snizek (1991), Meyer et al (1989), Preston dan
Brown (2004).
Komitmen
organisasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari Aranya et al (1982) dalam
Trisnaningsih (2004) yang mengadakan penelitian pada sektor akuntan publik,
demikian juga hasil penelitian dari Abdulkadir (2005) yang menunjukkan bahwa
komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian
yang diperoleh menunjukkan bahwa komitmen organisasi mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.
RUJUKAN
- Abdulkadir, 2005, ”Pengaruh Keadilan Organisasi dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Gaji, Komitmen Organisasi dan Kinerja”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Surabaya.
- Allen, Natalie J and Meyer, John P, 1990, “The Measurement And Antecedents Of Affective, Continuance And Normative Commitment To Organization,”Journal of Occupational Psychology, 63, 1-18.
- Ali, Muhamad, 2005, “Analisis Pengaruh Variabel Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai Koperasi Unit Desa (KUD) di Kabupaten Sorong”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Th. IX, No, 2, Surabaya.
- Armanu Thoyib, 2005, ”Hubungan Kepemimpinan, Budaya, Strategi, dan Kinerja : Pendekatan Konsep,” Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 7, No. 1, Maret 2005, h. 60- 73..
- Bass, B.M dan Avolio, 1990, “The Implications of Transactional and Transformational”, Team and Organization Development, 4, p.231-273.
- Bass, B.M. dan Avolio, 1997, “Does The Transactional – Transformational Leadership Paradigm Transcend Organizational and National Boundaries?”, Journal American Psychologist, 52: 130-139.
- Bourantas, Dimitris and Papalexanderis, Nancy, 1993, ”Differences In Leadership Behavior And Influence Between Public And Private Organization In Greece,” The International Journal of Human Resources Management, 4:4 December.
- Burton, James P; Lee, Thomas W; Holtom, Brooks C, 2002, “The Influence of Motivation to Attend, Ability to Atend, and Organizational Commitment on Different Types of Absence Behaviours,” Journal of Managerial Issues, Summer, 2002, p:181-197.
- Chen, Li Yueh, 2004, “Examining The Effect Of Organization Culture And Leadership Behaviors On Organizational Commitment, Job Satisfaction, and Job Performance At Small And Middle-Sized Firma Of Taiwan,” Journal of American Academy of Business, Sep 2004, 5, 1/2, 432-438.
- Conger dan Jay A, Kanungo, 1987, “Toward a Behavioral Theory of Charismatic Leadership in Organizational Settings”, Academy of Management Review, Vol. 12, No. 4, p.637-647.
- Deluga, R.J, 1988, “Relationship of Transformational and Transactional Leadership With Employee Influencing Strategies”, Group and Organization Studies, 13, (4): 456-467.
- Griffin, Ricky W, 1980, “Relationships Among Individual, Task Design, and Leader Behavior Variables”, Academy of Management Journal, Vol. 23, No. 4, 665-683.
- Handoko, Hani, 2001, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta.
- Holdnack. et al, 1993, “An Examination of Leadership Stylle and its Relevance to Shift Work in an Organizational Setting”, Health Care Management Review, 18(3) : 21-30.
- Judge dan Bono, 2000, “Five-Factor Model of Personality and Transformational Leadership”, Journal of Applied Psychology, 85 (5): 751- 765.
- Kabul, Imam, 2005, “Kepemimpinan Partisipasif dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Anggota Organisasi”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Th. IX, No 2, Surabaya.
- Kreitner, Robert; dan Kinicki, Angelo, 2005,”Perilaku Organisasi”, Buku 1, Edisi Kelima, Salemba Empat, Jakarta.
- Locke, E. A., 1997, Esensi Kepemimpinan (terjemahan), Mitra Utama, Jakarta.
- Lok dan Crawford, 2004, “The Effect of organizational culture and leadership style on job satisfaction and organizational commitment across-National Comparison”, The Journal of Management Development, Vol. 23, No. 4, 321-337.
- Luthans, Fred, 2006, “Perilaku Organisasi”, Edisi Sepuluh, Penerbit Andi, Yogyakarta
- Mangkunegara, Anwar Prabu, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
- MacKenzie, Scoot., Podsakoff, Philip., Ahearne, Michael, 1998, “Some Possible Antecedents and Consequences of In-Role and Extra-Role Salesperson Performance”, Journal of Marketing, Vol. 62, No. 3, p. 87.
- Marzuki, Sukarno, 2002, Analisis Pengaruh Perilaku Kepemimpinan terhadap
- Maryani, Dwi dan Supomo Bambang. (2001). Studi Empiris Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Individual. Yogyakarta : Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 3,No. 1, April.
- Meyer , BM, Ravlin, E.C and Adkins, C.L. 1989. A Work value Approach to comparate culture : a field test of the value congruence process and its relationship to individual outcomes. Journal of applied psychology. 7 (3).
- Morrison, Kimberly, 1997, “How Franchise Job Satisfaction and Personality Affects Performance, Organizational Commitment, Franchisor Relations, and Intention to Remain”, Journal of Small Business Management, Vol. 35, No. 3, p.39
- Mas’ud, Fuad, 2004, Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi, Badan Penerbit,BP-UNDIP, Semarang.
- Mamduh, H., 1997, Manajemen, UPP AMP YKPN, Yogyakarta
- McNeese-Smith, Dona, 1996, “Increasing Employee Productivity, Job Satisfaction, and Organizational Commitment”, Hospital and Health Services Administration, Vol.41, No.2, pp.160-175.
- Menon, Maria E, 2002, “Perceptions of Pre-Service and In-Service Teachers Regarding the Effectiveness of Elementary School Leadership in Cyprus”, The International Journal of Educational Management, 16 February, p.91-97.
- Morrow, et al, 1988, “Work Commitment Among Department of Transportation Employees, Professional Notes”, Review of Public Personnel Administration, 8, No.3, pp.96-104.
- Ostroff, C., 1992, “The Relationship Between Satisfaction Attitudes and Performance an Organization Level Analysis”, Journal of Applied Psychology. Vol.77. No. 68. p. 933-974.
- Ogbonna, Emmanuel and Harris, Lloyd C, 2000, ”Leadership Style, Organizational Culture and Performance: Empirical Evidence From UK Companies,” International Journal of Human Resource Management 11:4 August, h. 766-788.
- Panggabean, Mutiara S, 2001, ”Perbedaan Komitmen Organisasional Berdasarkan Karakteristik Individu”, Media Riset Bisnis dan Manajemen, Vol 1, No 2, 2001. Yogyakarta.
- Perryer, Chris and Jordan, Catherine, 2005, ”The Influence of Leader Behaviors on Organizational Commitment: A Study In The Australian Public Sector,” International Journal of Public Administration, 28:379-396.
- Petty. Mcgee, Gail. Cavender, Jerry, 1984, “A Meta-Analysis of the Relationships Between Individual Job Satisfaction and Individual Performance”, Academy of Management, Vol. 9, No. 4, p. 712.
- Quey dan Yeh, 1996, “The Link Between Managerial Style and the Job Characteristics of R&D Professional”, R & D Management, 26(1) : 127-140.
- Robbins, Stephen P, 2006, Perilaku Organisasi, Edisi kesepuluh, PT Indeks Jakarta.
- Scarnati, James T, 2002, “Leader as Role Models: 12 Rules”, Career Development International, 7 Maret, p.181-189.
- Siagian, S.P., 1999, Tehnik Menumbuhkan dan Memelihara Perilaku Organisasional, Haji Mas Agung , Jakarta.
- Sovyia Desianty, 2005, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Komitmen Organisasi Pada PT Pos Indonesia (PERSERO) Semarang”. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi. Vol 2. No. 1, Januari, h. 69-84.
- Stoner, James A.F; Freeman, R. Edward; Gilbert JR, Daniel. R, 1996, Manajemen, Jilid I, PT Bhuana Ilmu Populer.
- ____________, 1996, “Manajemen”, Jilid II, PT Bhuana Ilmu Populer.
- Su’ud, Muh, 2000, “Persepsi Sosial Tentang Kredibilitas Pemimpin”, Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen, Vol.3, No.1. Hal 51-65.
- Suhana, 2007, “Relationship Analysis of Leadership Style, HRM Practices, Organizational Culture, Commitment and Performance (Study in People Crediting Bank (BPR) in Central Java),” Usahawan No. 10, TH XXXVI, Oktober 2007, h. 47- 53.
- Sulaiman, Abubakar M.T, 2002 ”Is It Really A Mediating Construct? The Mediating Role Of Organizational Commitment In Work Climate- Performance Relationship,” Journal of Management Development, Vol.21, No. 3, Maret 2002, h. 170-183.
- Sugiyono, (1999), Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.
- Syafar, Abdul Wahid, 2000. Dimensi Budaya Kerja dan Implikasinya Terhadap Gaya Kepemimpinan Kasus Indonesia, Jurnal Siasat Bisnis no. 4, vol 2.
- Tadjudin, 1997/1995, “Menciptakan SDM Bermutu”, Usahawan, No.1, tahun XXVI, Januari
- Thoha, M., 2001, Kepemimpinan dalam Manajemen, Suatu Pendekatan Perilaku, Rajawali Press , Jakarta.
- Trisnaningsih, Sri, 2004, ”Motivasi Sebagai “Moderating Variable” Dalam Hubungan antara Komitmen dengan Kepuasan Kerja”, Jurnal Maksi, Vol 4 Januari 2004, Semarang.
- Umar, Husein, 1999, Riset Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.
- Uchjana Effendy, 1981, Kepemimpinan dan Komunikasi, Penerbit Alumni, Bandung.
- Walumbma, et, al, 2005, “Transformational Leadership, Organizational Commitment, and Job Satisfaction: A Comparative Study of Kenyan and U.S. Financial Firms”, Human Resources Development Quarterly, Vol 16, No. 2, p.235-256.
- Yukl, Gary A, 1989, “Managerial Leadership: A Review of Theory and Research”, Journal of Management, Vol 15, No.2, 251-289.