Secara umum, istilah “produksi” diartikan sebagai
penggunaan atau pemanfaatan sumber daya yang mengubah suatu komoditi menjadi
komoditi lainnya yang sama sekali berbeda, baik dalam pengertian apa,
dan dimana atau kapan komoditi-komoditi itu dilokasikan, maupun
dalam pengertian apa yang dapat dikerjakan oleh konsumen terhadap komoditi itu.
Istilah produksi berlaku untuk barang maupun jasa, karena istilah “komoditi”
memang mengacu pada barang dan jasa. Keduanya sama-sama dihasilkan dengan mengerahkan
modal dan tenaga kerja.
Produksi merupakan konsep arus (flow concept),
maksudnya adalah produksi merupakan kegiatan yang diukur sebagai
tingkat-tingkat output per unit periode/waktu. Sedangkan outputnya sendiri
senantiasa diasumsikan konstan kualitasnya (Miller dan Meiners, 2000:251).
Sedangkan Dominic Salvatore (1997) mendefinisikan
fungsi produksi untuk setiap komoditi adalah suatu persamaan, tabel atau grafik
yang menunjukkan jumlah (maksimum) komoditi yang dapat diproduksi per unit
waktu setiap kombinasi input alternatif bila menggunakan teknik produksi
terbaik yang tersedia.
Fungsi Produksi
Perkembangan atau pertambahan produksi dalam kegiatan
ekonomi tidak lepas dari peranan faktor-faktor produksi atau input. Untuk
menaikkan jumlah output yang diproduksi dalam perekonomian dengan faktor-faktor
produksi, para ahli teori pertumbuhan neoklasik menggunakan konsep produksi
(Dernberg, 1992; Dornbusch dan Fischer, 1997). Menurut Soedarsono (1998),
fungsi produksi adalah hubungan teknis yang menghubungkan antara faktor
produksi (input) dan hasil produksi (output).
Disebut faktor produksi karena bersifat mutlak, supaya
produksi dapat dijalankan untuk menghasilkan produk. Suatu fungsi produksi yang
efisien secara teknis dalam arti menggunakan kuantitas bahan mentah yang
minimal, tenaga kerja minimal, dan barang-barang modal lain yang minimal.
Secara matematika, bentuk persamaan fungsi produksi
adalah sebagai berikut:
Y = Af (K,L)
Dimana A adalah teknologi atau indeks perubahan
teknik, K adalah input kapasitas atau modal, dan L adalah input tenaga kerja
(Dernberg, 1992; Dornbusch dan Fischer, 1997). Karakteristik dari fungsi
produksi tersebut menurut Dernberg (1992) adalah sebagai berikut:
a. Produksi mengikuti pendapatan pada skala yang konstan (Constant
Return to Scale), artinya apabila input digandakan maka output akan
berlipat dua kali.
b. Produksi marjinal, dari masing-masing input atau faktor produksi
bersifat positif tetapi menurun dengan ditambahkannya satu faktor produksi pada
faktor lainnya yang tetap atau dengan kata lain tunduk pada hukum hasil yang
menurun (The Law of Diminishing Return).
Hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang dapat
ditunjukan melalui hubungan antar kurva TPP (Total Physical Product)
atau kurva TP (Total Produk), kurva MPP (Marginal Physical Product) atau
Marjinal Produk (MP), dan kurva APP (Average Physical Product) atau
produk rata-rata dalam grafik fungsi produksi (Miller dan Meiners, 2000).
Grafik pada fungsi produksi terbagi pada tiga tahapan
produksi yang lazim disebut Three Stages of Production. Tahap pertama,
kurva APP dan kurva MPP terus meningkat. Makin banyak penggunaan faktor
produksi, maka semakin tinggi produksi rata-ratanya. Tahap ini disebut tahap
tidak rasional, karena jika penggunaan faktor produksi ditambah, maka
penambahan output total yang dihasilkan akan lebih besar dari penambahan faktor
produksi itu sendiri.
Tahap kedua adalah tahap rasional atau fase
ekonomis, dimana berlaku hukum kenaikan hasil yang berkurang. Dalam tahap ini
terjadi perpotongan antara kurva MPP dengan kurva APP pada saat APP mencapai
titik optimal. Pada tahap ini masih dapat meningkatkan output, walaupun dengan
presentase kenaikan yang sama atau lebih kecil dari kenaikan jumlah faktor
produksi yang digunakan.
Tahap ketiga disebut daerah tidak rasional,
karena apabila penambahan faktor produksi diteruskan, maka produktivitas faktor
produksi akan menjadi nol (0) bahkan negatif. Dengan demikian, penambahan
faktor produksi justru akan menurunkan hasil produksi.
RUJUKAN
- Dernberg, Thomas F, 1992, Konsep Teori dan Kebijakan Makroekonomi, penerjemah Karyaman Muchtar, Erlangga, Jakarta
- Dornbusch, Rudiger Dan Stanley Fischer, 1997, Makro Ekonomi, penerjemah Julius A. Mulyadi, Erlangga, Jakarta.
- Miller, Roger LeRoy dan Roger E. Meiners, 2000, Teori Mikro Ekonomi Intermediate, penerjemah Haris Munandar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
- Dominic Salvatore, 1997, Teori Ekonomi Mikro, penerjemah Rudi Sitompul, Erlangga, Jakarta.